Selasa, 28 April 2020

Menghasilkan Uang dari Kerajinan Tangan

Annyeong chingudeul~

 

Crafting adalah salah satu kegiatan yang gue sukai sedari dulu. Crafting adalah suatu kegiatan kerajinan tangan yang bisa meningkatkan kreatifitas pembuatnya. Bagi gue, crafting atau kerajinan tangan adalah kegiatan yang gue lakukan diselah-selah rutinitas yang melelahkan atau sekedar kagiatan di waktu luang.  Bagi anak-anak, kegiatan ini bisa meningkatkan kreatifitas dan kemampuan motorik anak.


Crafting menuntut kita untuk bisa menggambarkan suatu benda hidup menjadi benda mati sesuai dengan media yang kita punya, misalnya kayu, kain flannel ataupun kertas dan lainnya.

 

Selain bisa mengisi waktu luang, kegitan crafting ini bisa menghasilkan uang. Barang-barang yang dihasilkan dari kegiatan ini bisa dijual ataupun untuk konsumsi pribadi saja. Bagi gue, hasil kerajinan tangan, memuaskan batin dan memberikan kesenangan tertentu jika karya telah berwujud.

 

Beberapa kerajinan tangan yang gue lakukan, diantaranya :

Kerajinan kain flannel


Kain flannel ini, bisa dibentuk menyerupai apapun yang kita inginkan. Biasanya gue, bisa mengembangkan kreatifitas gue dengan membuat boneka, bros-bros cantik, dompet, dompet hape, tas, sepatu anak-anak dan lainnya.

Semasa gue kuliah, kain flannel menjadi tambahan keuangan bagi gue. Jaman dulu, gue bisa bikin boneka wisuda dari kain ini. Cuma bermodalkan kain flannel, dakron, benang, jarum dan sentuhan kreatifitas yang bisa diasah jika ada kemauan. Dan hasilnya lumayan, buat biaya foya-foya mahasiswa kere kayak gue.

 

Origami


Berbeda dengan kain flannel, kerajinan origami ini tidak gue manfaatkan untuk menghasilkan uang. Kerajinan origami adalah suatu seni melipat kertas yang berasal dari negeri Jepang. Bagi gue, kerajinan ini untuk menghibur diri, pengisi waktu luang dan to prove my self that I can make something from a paper. Tutorial pembuatan origami juga banyak di ajarkan di youtube.

 

Origami itu gampang-gampang susah. Seolah-olah mudah untuk dilakukan karena “Cuma” melipat-lipat kertas, padahal realitanya butuh ketelitian, ketepatan dalam melipat kertas agar hasilnya sesuai dengan yang diharapkan. Gue penah bikin tutorial bikin hanbok DISINI, dan itu lumayan gampang-gampang susah, walaupun Cuma bikin sesimple itu.

 

Membuat Bros


Kerajinan yang gue tekuni akhir-akhir ini karena selain untuk mengisi waktu luang, karajinan ini juga bisa menghasilkan uang. Karena hasil kerajinan ini bisa dijual. Modal untuk membuat bros ini lumayan menguras dompet bagi gue (karyawan kere) karena printilan-printilan yang variasinya sangat beragam. Dengan modal sekitar 500 ribuan, kamu sudah bisa memulai bisnis ini. Instagram dagangan gue @gantarihouse. Silahkan mampir chingudeul.. hehehe

 

Bermodalkan tang set untuk menghubungkan satu ring dengan ring lainnya, aneka manik-manik, aneka mutiara, aneka Kristal-kristal, dan peralatan besi-besi lainnya. Jika sudah memiliki peralatan tersebut, chingudeul bisa memulai bisnis ini. Bagi pemula, bisa belajar dari youtube ataupun blog untuk mebuat design bros yang akan dirangkai.

 

Merajut


Kegiatan merajut pernah mengisi waktu luang gue. Bermodalkan benang wol dan jarum kait, gue bisa menciptakan sebuah syal ataupun dompet untuk menyimpan hape. Bagi sebagian orang, kegiatan ini bisa menghasilkan uang. Mereka bisa membuat bros, bunga ataupun boneka.

 

Kerajinan dari tali

kerajinan dari tali ini, biasanya gue membuat gelang-gelang, gantungan bunga dan gantungan kunci. Walaupun tidak terlalu mahir, setidaknya hasil dari kerajinan ini bisa gue pakai sendiri.

 

Ada banyak kerajinan tangan yang bisa digunakan untuk mengisi waktu luang yang bisa chingudeul lakukan. Selain hanya mengisi waktu luang, dan mengasah kreatifitas kita juga bisa menghasilkan uang. Kalau layak dijual, bisa menjadi sarana pundi-pundi keungan untuk tambahan belanja atau sekedar membeli hal yang kita inginkan. Yok, manfaatkan waktu untuk hal-hal yang positif.

 

 

 

 

 


Sabtu, 25 April 2020

#CovidBukanAib

Annyeong chingudeul~

 

Virus Corona sudah menyebar dimana-mana. 213 negara di dunia terjangkit virus ini. Di Indonesia sendiri sudah lebih dari 7000 orang terjangkit virus corona. Dan kemaren, 24 April 2020, Wali Kota Payakumbuh, mengumumkan pasien positif Corona pertama di Payakumbuh. Payakumbuh, kota kecil tempat gue beraktifitas. Ternyata Corona sudah mulai melebarkan terjangannya ke daerah kecil gue.

 

Haruskah kita panik?

 

Kebanyakan orang-orang hanya panik dengan virus ini tanpa melakukan anjuran-anjuran yang telah disuarakan oleh pemerintah ataupun gugus tugas penanganan Covid-19 ini. Contohnya, melakukan cuci tangan yang tidak sesuai prosedur cuci tangan seharusnya, alasannya, cuci tangan minimal 20 detik, terlalu lama atau masih banyaknya orang- orang keluar rumah tanpa ada urusan yang penting.

 

Yang dilakukan orang-orang sewaktu mengetahui telah ada pasien positif Corona di Payakumbuh adalah sibuk menyebarkan informasi ini tanpa tau informasi yang benar atau sekedar hoax. Mereka juga menyebarkan foto dan identitas lengkap orang yang terjangkit tersebut. Mungkin maksud mereka adalah untuk “waspada” jikalau pernah berinteraksi dengan orang tersebut.

 

Dengan penyebaran informasi seperti itu, pernah gak “para penyebar” informasi mempertimbangkan perasaan mereka yang terjangkit. Seakan-akan mereka adalah DPO yang harus dijauhi dan di takuti.

 

Reaksi-reaksi yang dilakukan masyarakat terkesan seakan-akan positif Corona adalah suatu aib yang harus di hujat dan harus disembunyikan serta ditakuti. Padahal, dengan reaksi masyarakat yang seperti itu, bisa menyebabkan ketakutan yang lebih dimasyarakat. Masyarakat takut untuk demam, batuk, bersin dan memeriksakan kesehatannya ke rumah sakit. Mereka malu dengan reaksi reaksi itu, yang seakan-akan, terinfeksi Corona merupakan suatu penyakit yang hina, justru hal itu bisa memperparah penyebaran Corona itu sendiri.

 

Jika masyarakat yang demam atau menunjukkan gejala Corona dan  mereka menyembunyikan gejala tersebut dan tidak memeriksakan kesehatannya, jika “ternyata” mereka positif terjangkit Corona, dan mereka masih tetap berinteraksi dengan orang-orang sekitar, bisa menyebabkan penularan kepada orang lain tersebut.

 

Menurut gue, jika ada orang yang menunjukkan gejala Corona, segera ajak untuk memeriksakan kesehatan atau memberitahu petugas medis yang menangani masalah ini. Jangan pandang sebelah mata atau seakan-akan jijik melihat mereka yang bergejala seperti Corona.  Berikan advice-advice dan harapan yang positif. Tidak ada salahnya jika kita berpikiran positif, walaupun kita tidak pernah tau bagaimana reaksi tubuh terhadap situasi ini.

 

Pola pikir yang berkembang dimasyarakat adalah “jika terjangkit virus Corona, dan jika sudah diisolasi berarti itu adalah hari terakhir kita akan bertemu dengan orang tersebut”. Padahal, pertanggal 24 April 2020, lebih dari 1000 orang telah sembuh dari serangan virus ini. Artinya, jika terjangkit, kita bisa sembuh. Walaupun belum ada vaksin ataupun obatnya, setidaknya dengan perawatan sebagaimana mestinya bisa menyembuhkan penyakit ini. Dan paling penting, mohon perlindungan dari Tuhan.

 

Masyarakat Indonesia kebanyakan lebih fokus kepada jumlah pasien meninggal dibandingkan dengan pasien yang sembuh. Gue akui, Indonesia juga mempunyai pasien meninggal yang banyak. Tapi kenapa kita tidak ber-fokus kepada suatu yang positif (sembuh) dibandingkan dengan hal negative?.

 

Pasien meninggal lebih cepat terhitung dibandingkan pasien sembuh karena penyembuhan Corona ini memakan waktu yang lebih lama  bisa 10 hari, 15 hari, 20 hari bahkan lebih. Sedangkan untuk pasien meninggal, jika daya tahan kamu tidak bisa defense sama virus ini lagi, ya.. bisa meninggal dan itu bisa 10 hari setelah diagnosa, 5 hari atau bahkan lebih cepat dari itu.


Langkah lain yang harus kita lakukan adalah HENTIKAN MEMBACA ATAU MENONTON INFORMASI-INFORMASI  ATAU BERITA YANG SUMBERNYA TIDAK JELAS. Karena berita-berita yang tidak ada sumber pastinya tersebut lebih toxic daripada virus itu sendiri, dan lebih menyebabkan ketakutan dimasyarakat.

 

Gue, tidak terlalu memperhatikan perkembangan berita mengenai covid-19, karena gue gak mau ikutan panik yang tidak beralasan jika membaca atau mendengar informasi yang terkadang hanya untuk “menaikkan” rating suatu platform.

 

Gue Cuma focus dengan pasien sembuh, pasien positif, meninggal dan sudah sampai taraf mana penyebaran virus ini. Gue melakukan physical distancing, social distancing, #dirumahaja, kalaupun gue diharuskan untuk keluar rumah dan bertemu orang, gue pakai masker, sesampai dirumah, mandi. Dan sebisanya gue selalu cuci tangan selayaknya. Makan yang teratur, istirahat yang cukup. Terakhir, gue berserah diri kepada Tuhan. Selama kita telah melakukan usaha semaksimal mungkin, terakhir adalah berserah diri. Allah knows best for us.

 

Gue sangat sadar virus ini sangat berbahaya. Tapi gue Cuma bersikap tenang dan tidak panik dari Corona attack ini. Karena dengan kita bersikap panik dan takut justru bisa menyebabkan imunitas menurun dan mudah untuk tertularkan. Just be aware and little bit ‘Chill, problem solve.

 

Corona virus disease bukan aib, jangan perlakukan seseorang yang terjangkit virus ini seakan-akan telah melakukan suatu perbuatan dosa. Gue yakin, gak ada 1 orang pun yang ingin terjangkit virus ini. Walaupun orang-orang tersebut tidak melakukan anjuran-anjuran pemerintah.

 

“Apa cita-cita lo?”

“Kena corona”

 

Gue yakin percakapan itu gak pernah ada di kehidupan yang serius.

 

Yok. Support mereka yang terjangkit virus. Jangan anggap remeh virus, jangan anggap remeh orang terjangkit, ini bukan dosa, itu bukan aib. #CovidBukanAib


Kamis, 16 April 2020

Makna Lagu A Different You - Urban Zakapa bagi Gue


A Different You – Urban Zakapa




내 일상 속에서 평범하다고
nae ilsang sogeseo pyeongbeomhadago
Aku pikir kau hanya bagian dari kehidupan sehari-hariku

믿던 니가 다르게 느껴져
mitdeon niga dareuge neukkyeojyeo
Tetapi sekarang aku merasa berbeda

생각해 본 적. 없던 상상해 본 적 없던 니가 자꾸 보여서
saenggakhae bon jeok eopsdeon sangsanghae bon jeok eopsdeon niga jakku boyeoseo
Aku terus melihat sisimu yang tidak pernah kupikirkan, yang tidak pernah kubayangkan
 
if I like you, if I wanna be with you
jika aku menyukaimu, jika aku ingin bersamamu

이기저긴 모습인 걸까 널 보는 내 맘 잘못된 걸까
igijeogin moseubin geolkka neol boneun nae mam jalmosdoen geolkka
Apakah aku egois? Apakah ada yang salah dengan bagaimana hatiku melihatmu?
 
내 맘에 없던 니가 점점 다가와
nae mame eopsdeon niga jeomjeom dagawa
Sebelumnya kau tidak ada dalam hatiku, tapi kau semakin sering mendatangiku

편안해지고 더 생각하게 되고
pyeonanhaejigo deo saenggakhage doego
Membuatku lebih nyaman, membuatku lebih memikirkanmu

그저 친구인 니가 다르게 보여
geujeo chinguin niga dareuge boyeo
Kau hanya seorang teman tapi aku terus melihatmu secara berbeda

나를 설레게 해 날 편안하게해
nareul seollege hae nal pyeonanhage hae
Kau membuat hatiku berdebar, kau membuatku merasa nyaman
 
그럴 리 없다고 내 맘 틀린 거라고 다잡으려 해봐도
geureol ri eopsdago nae mam teullin georago dajabeuryeo haebwado
Aku mencoba mengatakan pada diriku, tidak mungkin, hatiku pasti salah

너의 말투 하나가 행동 하나하나가 자꾸 맘에 쓰여서
neoui maltu hanaga haengdong hanahanaga jakku mame sseuyeoseo
Tapi setiap kata-katamu, setiap tindakanmu terus tertulis di hatiku
 
내 맘에 없던 니가 점점 다가와
nae mame eopsdeon niga jeomjeom dagawa
Sebelumnya kau tidak ada dalam hatiku, tapi kau semakin sering mendatangiku

편안해지고 더 생각하게 되고
pyeonanhaejigo deo saenggakhage doego
Membuatku lebih nyaman, membuatku lebih memikirkanmu


그저 친구인 니가 다르게 보여
geujeo chinguin niga dareuge boyeo
Kau hanya seorang teman tapi aku terus melihatmu secara berbeda

나를 설레게 해 날 편안하게해
nareul seollege hae nal pyeonanhage hae
Kau membuat hatiku berdebar, kau membuatku merasa nyaman
 
그댄 알고 있나요
geudaen algo issnayo
Apakah kau tahu
 
내 맘에 없던 니가 점점다가와
nae mame eopsdeon niga jeomjeom dagawa
Sebelumnya kau tidak ada dalam hatiku, tapi kau semakin sering mendatangiku

편안해지고 더 생각하게되고
pyeonanhaejigo deo saenggakhage doego
Membuatku lebih nyaman, membuatku lebih memikirkanmu

그저 친구인 니가 다르게 보여
geujeo chinguin niga dareuge boyeo
Kau hanya seorang teman tapi aku terus melihatmu secara berbeda

나를 설레게 해 날 편안하게해
nareul seollege hae nal pyeonanhage hae
Kau membuat hatiku berdebar, kau membuatku merasa nyaman
 
그처 친구인 니가 다르게 보여
geujeo chinguin niga dareuge boyeo
Kau hanya seorang teman tapi aku terus melihatmu secara berbeda

나를 설레게 해 날 편안하게해
nareul seollege hae nal pyeonanhage hae
Kau membuat hatiku berdebar, kau membuatku merasa nyaman
 
Transletan dari lirik lagu ini bersumber dari : google
 
Ini merupakan sebuah lirik lagu dari soundtrack drama korea let’s eat 2 yang tayang tahun 2015 lalu. Salah satu lagu korea yang gue suka, karena gue suka makna dari lagu itu. Menurut gue, lagu ini sangat menggambarkan perasaan dari tokoh di dalam drama .


Sedikit flash back ke cerita drama, ada seseorang yang berprofesi sebagai penulis disuatu kota kecil di korea. Cewek itu bernama Baek Soo-Ji yang diperankan oleh Seo Hyun-ji. Kemudian dia bertemu dengan seorang lelaki yang berprofesi sebagai salesman yang kebetulan tinggal di sebuah gedung apartmen yang sama. Lelaki itu sernama Goo Dae-Young yang diperankan oleh Yoon Do-Joon. 


Time flies, mereka saling sapa, berteman, berteman akrab, saling membutuhkan dan lain-lain. Kemudian diketahui ternyata, cewek dan cowok itu merupakan teman masa kecil. Sebelum Baek Soo-Ji menyadari perasaannya, dia terus mengejar pria idamannya, begitupun Goo Dae-young, juga masih mengingat kekasihnya yang terdahulu, sampai akhirnya mereka menyadari, yang ada di hatinya bukan oranglain yang mereka idamkan tersebut, melainkan temannya sendiri.
 

Awalnya Baek Soo-Ji hanya menganggap sang cowok, Goo Dae-Young seperti teman biasa yang sewajarnya. Tidak pernah terpikirkan oleh Baek Soo-Ji ataupun Goo Dae Young untuk saling menyukai, apalagi mencintai. Tapi akhirnya, karena sering bersama, menghabiskan waktu yang sama dengan kegiatan-kegiatan yang saling melibatkan akhirnya Baek Soo-Ji mempunyai perasaan yang lebih dari sebuah “teman”. Goo Dae-young yang akan meninggalkan tempat itu, telat menyadari perasaannya kepada Baek Soo-Ji. 

Sampai pada suatu ketika, mereka sama-sama menyadari, sama-sama mengungkapkan perasaan, dan di akhir cerita, mereka menjadi sepasang kekasih.
 
 
Cerita let’s eat 2 ini sebenarnya adalah cerita drama korea yang bertemakan “mukbang”, memperlihatkan makanan-makanan khas korea yang dikemas dalam sebuah drama yang dibumbui dengan kehidupan percintaan pemainnya. Bagi gue, yang menjadi highlight dari cerita ini adalah bumbu percintaannya.  lol
 
Gue yakin kebanyakan orang  menginginkan kisah percintaan yang diawali dari sebuah pertemanan, lebih tulus, gue rasa. Kalau Tuhan mengizinkan untuk memilih 1 orang yang bisa dijadikan pasangan hidup, gue yakin orang-orang pasti memilih salah satu teman atau orang yang mereka kenal.

Karena, simple, berpasangan dengan teman, menurut gue, kamu gak harus saling mengenal sifat-sifat "basic" mereka, lebih mempersingkat masa perkenalan yang kadang ajaib dan bikin ilfeel, ini berlaku sebaliknya kok, kamu gak harus memperkenalkan diri kepada orang lain lagi untuk bisa mengenal diri kamu . 

Terkadang, seiring waktu berjalan, ada yang ilfeel melihat tingkah laku pasangannya, tapi bagi seorang “teman”, mereka akan paham, kenapa seseorang bisa bertindak di luar nalar kebanyakan orang. 

Manusia bisa berkehendak, tapi keputusannya Tuhan yang handle. Let it flow, hidup saja sebagaimana mestinya. Hidup damai. Selesai. Every stories have their own happy ending, Setuju?


Rabu, 15 April 2020

Resep dari Chef William Gozali

Annyeong chingudeul~

 

Masih betah #dirumahaja atau udah kelayapan karena gak sanggup jadi tahanan rumah?. Gue harap chingudeul masih bisa komitmen buat #dirumahaja untuk memutus rantai penularan Corona Virus Disease 19 walaupun tidak menjalankan kegiatan sebagaimana mestinya adalah hal yang sangat men-jenuhkan. Let’s support each other to stay at their home, support semua tenaga medis yang merawat pasien Corona, dan yang paling penting adalah support orang-orang yang terinfeksi virus Corona ini untuk bisa defense sama virus, stay strong. Untuk yang tidak terpapar Corona, semoga kita semua sehat sentosa dan dijauhkan dari virus ini dan kembali beraktifitas sebagaimana mestinya. Amin.

 

Gerakan #dirumahaja ini sudah kita lalui sekitar 1 bulanan. 1 bulan dengan tidak mempunyai kegiatan seperti biasa, 1 bulan tidak bersosialisasi secara nyata, 1 bulan menggemukkan badan, 1 bulan mageran. Walaupun tidak beraktifitas seperti biasanya seperti kerja, sekolah, beribadah, nongkrong atau kegiatan outdoor lainnya, ada banyak hal yang bisa kita lakukan untuk menghabiskan waktu, tapi bukan sekedar buang-buang waktu supaya malam segera berganti siang, siang berganti malam, gitu aja terus sampai berharap Desember segera datang kembali.

 

Salah satu hal yang bisa kita lakukan, yang menurut gue paling produktif adalah dengan MEMASAK. Karena, memasak adalah hal yang paling memakan waktu, mulai dari preparation bahan makanan yang cukup “bertingkat” sampai makanan itu layak untuk dipamerkan (a.k.a plating with the best garnish that you can give and then post to your social media, make your friends become jealous because your beautiful dishes, hahaha). Gue sadar, sejak Corona menyerang, orang-orang banyak berprofesi sebagai chef media sosial masing-masing atau seakan-akan menjadi food vlogger. Termasuk Gue. Karena memasak dan makan adalah 2 hal yang paling gampang untuk dilakuin saat Corona seperti sekarang.

 

Pengetahuan memasak memang harus ada gurunya, misalnya resep dari youtube, blog, instagram, pinterest atau naluri batin kamu sendiri. Kali ini gue masak sesuatu makanan yang gak pernah gue bayangin untuk membuatnya, karena menurut gue, makanan ini ribet. Makanan ini adalah Mie ayam.hahaha.  Guru gue adalah Chef William Gozali, dia ngajarin detail proses pembuatan mie ayam ini dengan cara yang friendly sekali. Dia ngajarin gue langsung dari channel youtubenya lol.

 



Oke.. let’s continue to the recipe.

Dalam proses pembuatan mie ayam ini, kita  membutuhkan 4 elemen penting, yaitu, kuah kaldu, semur ayam sebagai toping, isian dan cabe.

 

Untuk kaldu :

Tulang ayam sisa dari ayam yang di fillet

Bawah putih

lada

Daun bawang

Garam

 

Untuk pembuatan kuah kaldu, gue Cuma rebus tulang ayam sisa fillet-an ayam topping, kemudian ditambahkan dengan bawang putih yang digoreng, lada, garam. Setelah semua mendidih, gue tambahkan daun bawang. Setelah itu, cicip, jangan tambahkan banyak garam. Untuk kuah kaldu ini, rasanya antara tawar dan punya rasa dikit.

 

Untuk semur ayam

500 gram ayam (di potong kecil-kecil, nyaris di cincang, tapi bukan di cincang).

Garam

3 sdm kecap manis

10 siung bawang merah

5 siung bawang putih

5 kemiri

2 ruas jahe

2 ruas kunyit

10 lembar daun jeruk

2 sereh

2 lembar daun salam

1 sdt lada

Daun bawang

Micin

 

Diresep ini, hampir 95% gue ngikutin semua takaran resepnya chef William Gozali. Sebenernya di resep aslinya dia gunain jamur merang dan tidak bikin kuah kaldu. Gue lebih suka makan mie ayam yang ada kuahnya karena lebih gampang buat dimakan. (gak ada hubungannya, tapi terserah gue dong !!?).

 

Inti dari masakan ini ada di semur ayam sebagai topingnya. Proses pembuatan semur ayam itu sendir,

1. Haluskan semua bumbu untuk membuat semur ayam (bawang-bawangan, jahe, kunyit, dan kemiri).

2. Setelah semuanya halus, tumis dengan menggunakan minyak yang cukup banyak dari takaran minyak untuk menumis pada umumnya, masukkan juga dedaunan (daun salam, sereh dan daun jeruk. Gue lebih suka daun jeruk yang sedikit dipotong-potong supaya aroma si daun lebih strong).

3. Tambahkan lada, garam dan micin.

4. Setelah beraroma wangi, masukkan ayam yang telah dipotong agak halus dan sisa tulang rebusan kuah kaldu, jangan lupa dicincang terlebih dahulu. Tulang ayam ini, untuk orang-orang yang suka gerogotin tulang belulang, dan supaya tidak terbuang sia-sia, karena tulang di kuah kaldu gak enak, karena kurang bumbu.

5. Setelah semua ayam mulai memutih, tambahkan air 100 ml, tambahkan kecap manis 3  sendok makan. Aduk rata.

6. Tambahkan daun bawang, aduk rata kembali

7. Tunggu semua bumbu sedikit  menyusut, dan minyak yang digunakan untuk menumis terpisah dari bumbu. Icip-icip, setelah semua rasa pas.

Voalllaaa... semur ayam toping mie ayam ready to serve.

 

Untuk isian

Mie (gue pakai mie telor, karena gak punya mie khusus mie ayam ataupun mie basah lainnya)

Sawi

Untuk isian ini, gue Cuma rebus mie dan sayur dengan menggunakan air panas. Done.


 

Untuk cabe

15 cabe rawit

1 siung bawang putih

Cuka

Garam

 

Proses pembuatan cabe mie ayam, pertama, rebus cabe dan bawang putih sampai setengah layu, kemudian, blender cabe, tambahkan garam, dan sedikit air. Setelah semuanya halus, masak kembali adonan cabe tersebut, tambahkan cuka, tunggu sampai mengental. Cicip, kalau kurang asin tambahkan garam, kalau sudah asin, yaudahlah. Hidangkan.

 

Setelah ke 4 elemen siap dimasak, saatnya untuk dihidangkan, caranya adalah

1.  Ambil mie secukupnya

2.Tambahkan sayuran

3.Beri kuah sesuka hati

4. Tambahkan toping semur ayam

5.Tambahkan bawang goreng dan daun bawang

6. Atur semua komposisi sedemikian rupa supaya enak dilihat

7.  Foto

8.Pamerkan disosial media. Hahaha

 

 

Akhirnya gue bisa bikin mie ayam sendiri. Mie ayam adalah makanan yang paling gampang dicari karena ada dimana mana. Tapi dengan bikin sendiri,  gue bisa nikamatin prosesnya, kayak lagi muncak bagi pecinta gunung.  Hasilnya, memuaskan.  Dan lebih baik bikin sendiri karena bahan-bahan yang digunakan bisa lebih terkontrol dan pastinya bisa menambahkan micin sesuka hati tanpa di takar abang-abang mie ayam,. Untuk rasanya, udah pasti TERBAIK menurut gue, karena gue yang masak, dan gue adalah orang pertama yang bakalan muji masakan gue sendiri. Hahaha. If not you, who else? (prinsip hidup gue lainnya)

 

 

Seperti biasa,  proses ngabisin makanan lebih mudah daripada memasak makanan itu sendiri.  Lol

Semoga dengan memasak ini, bisa mengalihkan keinginan gue untuk keluar rumah menjalankan hal-hal yang seharusnya gak usah dilakuin dalam kondisi sekarang ini. Stay at home, stay healthy, stay positive, stay support each other, stay care for each other.


Selasa, 14 April 2020

Ngopi di 'Gudang Kopi'

Annyeong chingudeul~
 
Akhir-akhir ini dihidup gue tiada hari tanpa nongkrong, sejak gue punya teman-teman yang se-tongkrongan (?), walaupun cuma bercerita receh yang gak ada gunanya ataupun sekedar untuk ‘menonton’ handphone masing-masing. Membahagiakan.

Teman nongkrong gue biasanya itu-itu aja karena pada dasarnya gue gak punya teman. Dalam hitungan 5 jari, jari gue gak pernah habis untuk digunakan untuk menghitung teman ‘dekat’ yang bisa dikatakan sahabat, mungkin untuk sahabat gue emang gak punya. Maukah kamu menjadi sahabatku? *AngelEyes *ModeOn. Haha
 


Teman nongkrong gue didominasi sama teman kantor yang kalau ngumpul bakalan rame. Dan gue satu-satunya orang yang 'gak rame' disana dan berfungsi sebagai best listener ever,  haha. Tongkrongan itu bakalan kebentuk oleh orang-orang yang ‘senada’, visi yang sama dengan misi yang kadang berbeda beda, tapi pada dasarnya tujuan dari tindakan mereka sama.

Tempat nongkrong kami selalu sama dan sesekali mengeksplore wilayah Payakumbuh dan Limapuluh Kota untuk dijadikan tempat nongkrong baru, tapi SANGAT JARANG. Karena kondisi kami yang bertempat tinggal tidak saling berdekatan sehingga sulit untuk mencari lokasi-lokasi baru.

Walaupun pekerjaan kami tidak mengharuskan stay dikantor 8 jam, 5/7, tapi ada keharusan untuk gak jauh-jauh dari kantor karena MUNGKIN ada kondisi yang mendadak yang mengharuskan untuk segera tiba dikantor.
 
Salah satu tempat tongkrongan baru yang kami jumpai di daerah Payakumbuh/ Limapuluh Kota adalah “Gudang Kopi”. Sebuah tempat minum kopi yang mereka namai dengan Gudang Kopi. Tempat ini  bukan berarti “tempat penyimpanan kopi”, tapi gue gak tau kenapa mereka menamai tempat ini dengan Gudang Kopi.

Gudang Kopi berada di daerah “Sibaladuang”, termasuk ke Kecamatan Luak, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat. (I’ve tried to find the exactly location of this place, tapi setelah menanyakan ke beberapa teman gue, mereka gak tau persis dimana tempat ngopi ini berada. So, if you wanna go to this place, just ask me, gue bakalan anterin Lo.)
 
Dibalik warna hijau ini ada pemandangan kota kecil Payakumbuh

Untuk mencapai lokasi ini gak mudah, karena bukan jalan untuk kegiatan umum. Berada di daerah perbukitan dengan jalan yang bukan aspal, mungkin bagi kamu yang tidak terlalu mahir dalam berkendara bakalan kesusahan.

Bagi gue, jalanan menuju tempat itu tergolong buruk dan rusak, jalannya kecil dan cukup untuk dilalui 1 buah mobil. Dan jika papasan, bisa sih untuk jalan tapi, you must have a good “drive’ skill”. Bagi beberapa teman gue, jalanan menuju tempat itu, well good, gak buruk-buruk amat. Setelah berkendara sekitar 5-10 menit dari jalan “bagus” terakhir, kamu juga harus sedikit nanjak menuju tempat ini.

Ada 2 jalan sebenarnya, 1 jalan lagi, chingudeul gak harus jalan kaki dan bisa parkir tepat disamping cafe, tapi jalan yang harus dilalui lebih sedikit parah. 1 jalan lagi, chingudeul harus nanjak.
 
Orang-orang 'unknown' dengan tongkrongannya masing-masing

Setelah sampai ke cafe (semoga  owner-nya bilang ini cafe), chingudeul bakalan disuguhkan sama pemandangan Kota Payakumbuh dan sebagian kecil Kabupaten Limapuluh Kota yang sangat memanjakan mata. Kota kecil yang masih hijau dan dipenuhi dengan bangunan rumah yang sewajarnya daerah pedesaan serta perbukitan yang asri, suasana cafe yang outdoor dengan cuaca yang sejuk. Beautiful.
 
Back to cafe, di cafe ini sendiri mengusung tema outdoor dengan tidak memiliki banyak menu minuman dan makanan. Untuk minuman sendiri, mereka hanya menyediakan minuman panas yang terdiri dari kopi dan coklat saja. 

Untuk makanan, mereka hanya menyediakan Pop Mie dan aneka gorengan yang hanya kamu dapatkan kalau beruntung. LOL.

Cuaca sejuk, dingin, perut keroncongan, capek nanjak, Orang tercinta dan Pop Mie adalah perpaduan rasa dan suasana yang sangat cocok. Setuju? (Orang tercinta?, iyain aja please,  hahaha).
 
Gue

Coklat panas yang udah mulai dingin karena cuaca yang dingin serta hati peminumnya yang selalu dingin


2 kali ke tempat ini gue selalu pesan Coklat panas, teman gue bilang coklat panas disini the best. Menu lainnya seperti kopi latte, espresso, dan teman-teman kopi lainnya.

Gue gak terlalu paham perkopian walaupun gue pernah kuliah “perkopian” beberapa semester. Dan gue anak baru ditongkrongan perkopian yang juga jarang pesen kopi karena takut asam lambung yang meningkat. #CurhatTerus
 
Mendung 😍😍


Gue suka mendung, karena bagi gue mendung adalah salah satu momen yang sulit lo tebak. Bisa hujan, bisa cerah, tapi apapun kondisinya gue juga suka, gue penikmat hujan yang tenang dan gue juga penikmat hari-hari yang cerah. Sama halnya gue, gue sulit ditebak, tapi gue harap, apapun kondisi gue setelah mendung, kamu bakalan terima. Kamu? Iya kamu!?! *Dodit #ModeOn.
 
Cafe ini didominasi sama kaum-kaum muda dan ibu sosialita, anak kantoran juga ada, bapak-bapak juga ada, tante-tante juga ada, pasangan muda, pasangan ibu-bapak, bukan pasangan juga ada. Pasangan orang ada gak ya?
 
Terakhir kali gue ke cafe ini, kami pulang persis sebelum magrib, sebelum gelap. Dan suhu disana udah mulai dingin.

Kalau chingudeul pengen berkunjung disore hari atau malam, sebaiknya menggunakan pakaian yang sedikit tebal untuk melindungi tubuh kamu, apalagi kalau kamu datang sendiri tanpa pasangan, bakalan tambah dingin.LOL.

Keinginan gue adalah datang ke tempat ini lagi sampai malam hari, karena cantik sekali, lebih cantik dibandingin siangnya karena pada malam hari, chingudeul akan dimanjakan dengan pemandangan lampu rumah warga. 

Foto teman-teman sosial media gue, punya the best pemandangan malam di tempat ini. Satu hal lagi yang gue suka, malam, dingin, gelap, lampu secukupnya dan Kamu. Hahaha.. (pokoknyakamu)
 


 


Diberdayakan oleh Blogger.

Comment

 
Gaeguri Story Blogger Template by Ipietoon Blogger Template