Sabtu, 30 Januari 2021

Aur Serumpun, Wisata Ilalang (?)

 


I don’t know what things that I am doing right now actually, haha.. yang pasti gue sekarang sedang duduk di sebuah resto fastfood di Indonesia dengan keadaan resto antara udah buka atau belum, tapi yang pasti udah ada tulisan “Open” di pintunya. Gue berdua sama kakak-kakak yang jagain tokonya. But I am okay with that, karena gue memang mencari tempat yang nobody can disturb me, nobody would care with me.

 

Oh iyaa., gue disini memesan satu menu makanan dan berencana duduk berlama-lama untuk memanfaatkan koneksi internet dan fasilitas tempat duduk, meja dan colokan yang ada dan earphone in my ear with my favourite musics. My happiness is simple as this.



Gue gak mau bahas gue ngapain sendirian sih, okay.. lets begin the true things.

Bahas jalan-jalan lagi yok,.

 

Beberapa waktu yang lalu gue di ajakin untuk ke sebuah tempat yang memang gue pengen dari lama. Gue dikabarin jam setengah 9, dan setengah 10 gue udah kumpul bareng teman-teman gue. Dalam waktu se-jam gue bisa mandi, beresin tempat tidur, setrika baju yang mau gue pake, berbenah penampilan dan hal-hal lainnya yang harus gue lakuin ketika mau bepergian. #AmazingGue

 

Berangkat dari Payakumbuh sekitar jam 10an karena suatu dan lain hal. Jarak tempuh menurut Google ke daerah itu adalah 1 jam 42 menit dengan jarak tempuh 53 km. itu prediksi ya, kenyataannya ? yok kita bahas. Hahaha

 

Tempat ini bernama Aur Serumpun, berlokasi di III Koto, Rambatan, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat. Bermodalkan Google maps dan insting seorang teman akhirnya gue menjejakkan kaki didaerah ini, walaupun perjuangannya lumayan ada. Hihi.

 

Dari Kota Payakumbuh kami melewati jalan lintas menuju Tanah Datar, jalan di daerah ini lumayan sempit jika dikatakan sebagai jalan lintas, kemudian jalannya lumayan berlubang di beberapa tempat.  Beberapa kali motor gue masuk lubang dan beruntungnya, I was Okay.

 

Belum afdol rasanya jalan-jalan tanpa kata “nyasar”, dan inilah salah satu effort kami ke daerah ini. Motor kami sempat berasap dan gak sanggup buat nanjak karena jalanan yang begitu sulit untuk dilalui oleh motor matic kecil kami. Beruntungnya, kami juga ditemani oleh 2 lelaki tangguh (hehe) yang bersedia mendorong motor dan juga mengendarai motor kami di jalan tersebut.

 

thank you

Dengan perjuangan motor yang hampir berasap, hampir jatuh, jalan kaki dan akhirnya kami baru menyadari kalau jalan itu adalah jalan yang salah. Walaupun salah jalan, kami gak nyerah karena kami sudah disuguhkan pemandangan yang indah. Dari kejauhan kami sudah bisa memandangi  hamparan danau singkarak dari ketinggian. Kebayang gak sih, lo bisa lihat danau 1 hamparan dari ujung ke ujung. It’s amazing. 



Pelajaran yang bisa kita ambil adalah bepergian kemana pun, manfaatkan Google maps, jangan lupa pepatah “malu bertanya sesat dijalan”, pepatah ini masih bisa banget di pake, karena Cuma memanfaatkan Google maps, kadang ada yang salah. I don’t know how.

 Setelah menyadari kesalahan kami, akhirnya teman gue berinisiatif untuk bertanya kepada warga setempat , putar arah dan akhirnya sampai ke jalan yang sebenarnya. Dan di jalan menuju Aur Serumpun ini, guess what had we found?? Pemandangan indah lagi


lembah, gunung, langit biru dan kamu. Perfect

Gue sangat cinta sama pemandangan ini. Dengan keluar rumah, kita bisa melihat betapa indahnya Tuhan menciptakan sesuatu. Gue berasa lebih tinggi dari gunung, tapi masih ada langit yang lebih tinggi dan juga ada gunung-gunung lain yang lebih tinggi dari gue. Thank's God, karena gue masih bisa menggunakan nikmat melihat ciptaan engkau. Gih keluar rumah (PSBB inget), ada banyak hal yang bisa kita syukuri dengan ciptaan Tuhan. 

Kadang suka malu sendiri ketika ingin menyerah terhadap hidup gue, Tuhan gak butuh kita hidup didunia ini. Yang butuh itu adalah diri kita sendiri, untuk mencari keberkahan dari Tuhan, mencari ridhonya Tuhan, mencari sebanyak-banyakan pahala supaya nantinya diberikan tempat yang paling baik disisi-Nya. Dunianya Tuhan aja sebegitu indahnya, gak bisa bayangin dih Surganya Tuhan kayak gimana. Semoga kita semua senantiasa bisa bersyukur terhadap apapun, dan mendapatkan Surganya Tuhan kelak.

Gue udah kayak anak pengajian belum? hehehe (Let's continue the story)

Jalan kita gak sampai disini aja, untuk mencapai Aur Serumpun kita masih harus melewati jalan tanah dan sedikit bebatuan, tapi masih bisa di lewati oleh motor matic kecil, don’t worry about that. Sesampainya dilokasi, kita disuguhkan hamparan tanah lapang  yang mungkin dijadikan sebagai tempat untuk camping, kumpul-kumpul,outbond dan something like that.

 

And do you know where this view ?


pose "bunuh diri" adalah salah satu favorite gue

Kamu harus jalan menuju pinggir lapangan dan pemandangan ini ada di mata kamu. Kami sampai dilokasi ini jam 12 an siang, can you feel how hot the weather is ? tapi, plus nya adalah gue bisa melihat dengan jelas hamparan danau singkarak dari kejauhan karena cuaca yang begitu bersahabat. Yang paling gue suka adalah pemandangan awan-awan yang seakan-akan bergelantungan di atas danau.

 

Gue yakin pemandangan pagi didaerah ini juga sangat menarik.

 

Spot hype di tempat ini adalah berfoto bersama ilalang dengan background Danau Singkarak dari ketinggian. Ilalang aja di ajak foto bagus banget, apalagi ada gue-nya, apalagi foto bareng kamu, berasa lagi foto Pre-wed atau Post-wed gak sih?

 

rumput (?)



pek-a-boo

Hamparan ilalang-ilalang berada sedikit dibawah dari tanah lapang tadi (?), kita seakan-akan menuruni bukit, ini bukan jalan yang jelek kok, sudah disediakan tangga-tangga untuk menuruni bukit tersebut. Cuaca panas, tanah lapang, menuruni bukit, effort yang luar biasa untuk menghasilkan foto yang instagrammable. Dan akhirnya, gue Cuma post 1 buah foto didaerah ini, karena gue gak mau nyampah  di beranda instagram orang lain. Effort gue berasa sia-sia, so I decided to make this post, supaya foto-foto gue punya wadahnya sendiri. Gue bisa mamerin keindahan alam di sisi Tanah Datar kepada warga internet diluaran sana. Gue suka pamer, btw. hahaha

rumah abang arah mana sih bang?
kalau abang gak nyariin adek, adek bakalan nyariin abang, EEAAAAAA 




ini adalah view dari sisi lainnya. masih di satu kawasan. Disisi ini kamu bisa menemukan spot foto sepeda bergelantungan dan rumah-rumah pohon di ketinggian, tetap, backgroundnya adalah Danau Singkarak.

NAh LOO.. hahaha






Selasa, 05 Januari 2021

2020 At a Glance, Pelajaran Hidup

 

Annyeong chingudeul~~~

 

Selamat tahun baru 2021 semuanyaaa.

Gue yang masih gini-gini aja, masih banyak hal yang belum gue capai, masih banyak hal yang gue gak tau gue mau apa, masih mencari apa yang gue cari, masih gak tau gue maunya nyari apa. hufft...Time flies so fast, atau mungkin gue yang gak bisa memanfaatkan waktu dengan maksimal dan baik. Tahun-tahun yang udah berlalu kayak gak ada artinya sama sekali, atau mungkin gue yang gak bisa mengingat hal baik yang udah gue alami. Gue yakin pasti ada hal baik dalam setiap kejadian yang pernah kita alami. Disatu sisi gue bisa mengambil hal baik itu dan disisi lain gue menganggap semuanya adalah buruk. Wahai gue, sadarlaahh.

 

Gue cinta memoto dan dipoto


Flashback ke tahun sebelumnya, 2020, yang baru aja kita tinggalin 5 hari yang lalu. Ada banyak hal-hal ajaib yang gue laluin, frustated, stressful, sometimes  i am getting the happiness and sadness in the same time. Kadang ada hal yang sesui dengan rencana gue, kadang lebih baik dari apa yang gue banyangkan dan kadang buruk dari apa yang gue rencanakan (in my ego point of view, pastinya).

 

Akhir- akhir ini gue lebih sering merasakan rollercoster-nya kehidupan. Ups and down dan yang pasti semuanya menegangkan. Awal tahun 2020, di Januari gue masih bisa jalan-jalan dan melakukan aktifitas biasa sebagaimana mestinya, masih bisa kerja, masih bisa nongkrong, dan yang paling gue inget adalah belajar buat persiapan ujian CPNS 2019. Hampir tiap hari gue belajar bersama teman-teman lainnya dan kadang sampai malam hari. Dan gue masih bingung sampai sekarang, gue 100% belajar atau 100% berkamuflase belajar karena gue belajar gak sendirian?? Lemme think for a while ~~ (oke, mungkin gue berkamuflase dengan belajar, karena pada dasarnya gue gak bisa belajar berjamaah, karena gue bakalan ngajarin orang lain dan gue Cuma bisa ngajarin apa yang udah ada dalam otak gue, gak ada tambahan lainnya. Maafkan keegoisan hati, otak !!!--__-- )

Gue cinta langit

Gue cinta hujan yang tenang

 

Di bulan februari gue ujian CPNS untuk ke empat kalinya. Hasilnya, gue masih belum bisa mendapatkan nilai yang maksimal. Ada banyak hal yang membuat konsentrasi gue terganggu sewaktu ujian, karena gue telat datang, dan i didn’t know, what happened with me at that time, yang pasti ada semacam pressure yang gue rasakan dan itu membebani gue. Untuk passing gradenya gue bisa capai, dan pada akhirnya gue kalah poin untuk bisa ikutan SKB. Kadang gue merasa frustasi buat ikut CPNS, tapi gue baru gagal 4 kali, mungkin gue terlalu lemah kalau harus merelakan status PNS kalau mundur saat ini. Huuftt... be tough gue..

 

Maret, berkenalan dengan orang baru. Nongkrong, kerja dan siklus-siklus ini yang gue alami secara berulang. Dan pada akhirnya, covid19 menyerang. Ada beberapa artikel yang gue tulis tentang covid ini. Dan sekarang, gue udah malas buat bahas karena too suffocated for us, i think.

 

Di bulan ramadhan tahun ini, gue isi dengan dirumah aja, tanpa adanya buka bersama, jalan-jalan sore buat ngabuburit, tanpa adanya taraweh di mesjid juga. Dari sudut pandang gue yang sekarang, mungkin lebih baik seperti ini karena gue yakin mungkin gue bakalan buka puasa diluar separoh bulan ramadhan karena gue dibulan itu lebih memilih bersama teman-teman dibandingkan dengan siapapun. I wanna regret it, tapi kayaknya gak ada gunanya. Ah Sudahlah.

 

Lebaran tahun ini pun hampa banget karena selain gue gak kemana-mana, sanak saudara guepun gak ada yang pulang kampung karena si covid ini. Libur nasionalpun gak ada, Cuma ada di hari lebaran itu aja. Sehari setelah lebaran, gue ngantor, nongkrong lagi, kerja lagi.

 

Sejak akhir Juni, kerjaan gue kembali normal lagi, gue rajin lagi ngantor. Di bulan agustus gue diseperempet motor, gue gak tau kenapa kajadian itu ada, karena kejadian itu sangat cepat dan diluar nalar gue dah, namanya juga kecelakaan kan? Dan gue baik-baik saja, Hamdallah.

 

O iya.. di bulan Juni gue juga beli sepeda baru. Hal positif dari covid adalah menjamurnya pengendara sepeda di pagi dan sore hari karena orang-orang pengen hidup sehat. Gue bertemu orang-orang baru karena adanya sepeda ini, kayak ada club nya gitu tapi kami gak terlalu banyak orang. Ada banyak tempat-tempat baru yang gue kunjungi, ada hal-hal menarik yang gue rasakan dan tentang sepeda ini bakalan gue ceritain terpisah, karena menarik bagi gue.

 

New experience, new friend,  new achievement

Banyak pengalaman baru juga yang gue rasakan tahun ini, gue melukis, gue mulai nulis lagi. 

Gue cinta melukis,  ternyata


Untuk pertama kalinya gue naik motor trail (dibonceng pastinya) dan melewati jalan yang bukan aspal dan merasakan sensasi menuju sebuah desa yang jalannya sangat buruk. Uji adrenalin sekali tapi gue merasa tenang.

Preciuos moment



Gue cinta dia, Ehhh  (Hhmm,  bukan bukan,  apa yaa.. . Hmm...  Gue cinta uji andrenalin,  udah,  itu aja)



Dan yang gak boleh ketinggalan adalah patah hati, hahahahaha.... dasar gue. Ada perasaan baru yang release ditubuh gue tahun ini, gue bisa merasakan bahagia dan sedih dalam satu waktu. Ada perasaan melegakan dan juga ada perasaan yang membebani gue, ada rasa takut. Gue juga berusaha menjadi lebih baik untuk mengimpress seseorang yang bahkan tidak menganggap gue sebagai teman. Gue pernah nangis sesegukan dipagi hari setelah bangun tidur, parah sekali.  Oke oke.. kalau ini dilanjutin bakalan makin panjang curhatan colongan gue, dan gue gak mau nangis lagi gara-gara mengingat momen-momen itu yang berarti Cuma bagi gue. Hahaha

 

Ada banyak hal yang gue pelajari dari tahun ini, selalu ada hal baik dalam setiap kejadian yang kita alami because everything happened for a reason, kemudian hal yang gue yakini adalah Tuhan itu dekat, Dia selalu ada disetiap apapun kondisi kita. Gue pernah berdoa, tapi gue gak bakalan ceritain doa tentang apa, tapi yang pasti, gue yakin doa gue terkabulkan. Walaupun pada akhirnya, hingga saat ini gue masih terpuruk, sedih, patah hati,  gak ada semangat hidup, masih memikirkan hal itu tapi setidaknya saat ini melegakan, kayak di berikan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan abstrak gue, jawaban dari apa yang gue cari tahu selama ini. Not all stroms come to distrupt your life, sometimes it comes to clear your path. Bagaimanapun kondisi kita, sebaik atau buruknya yang dirasakan, jangan lupa Tuhan, Tuhan gak bakal lupa kita. Selanjutnya yang gue pelajari adalah QS 2 : 186, QS 2 : 286, QS 94 : 7-8

 

 

And the last, i just wanna tell you that,  there is a hug for letting go. I just saying. Hahaha

 

Gue cinta foto tanpa ekspresi 


Gak afdol rasanya kalau gue gak nulis resolusi gue untuk 2021, ya kan?

Resolusi gue adalah 2021 gak ada lagi air mata hanya karena diperlakukan baik oleh orang lain, diperlakukan baik belum tentu kamu istimewa, gak ada lagi kesalahpahaman antara otak dan hati, 2021 semangat nyari duit.

 

 

 

\\hahaha

 

 

Diberdayakan oleh Blogger.

Comment

 
Gaeguri Story Blogger Template by Ipietoon Blogger Template