Selasa, 03 November 2020

Surat Cinta

 


Hi Tiara,.

How’s life? Is it okay today? No? It is okay to not be always okay if you should to do that. Cry, if you wanna cry and if it can release your stress. Cry, if it can heal you. But don’t stuck in that pain. Life must go on. And you deserve to be happy, you deserve to smile. You will be more beautiful if you are smiling, believe me..

 

I know it is hard time for you, but i know you can pass that things. I know you are sad, i know you are disappointed, i know it is a heavy burden for you. But always remember that God doesn’t burden a soul but to the extent of their ability. Even though it is hard, God knows that you can handle it. Find the solution, get up, cheer up.

 

You are strong enough to face this problem.

 

I know it is hard for you to stand up in your own believes, because our society try to force you to accept their believes. They try to force you to follow them, if you are not follow them, they said that you are weird, you are different, they don’t accept you in their society.

 

I know you are insecure because you are a quite person, you are a boring person because you don’t talk much as much as them. People don’t like people who cannot communicate as it should (society’ standard). Their life cannot be colorful because of you. You cannot spark the joy to others. You cannot play the game. You cannot bring “the happy vibe” to others. You are invisible. You already trying so hard to having a communication with others but they cannot value you.

 

I know it is hard, but i wanna say that i’m proud of you, i’m 100% proud of you. Cause you never give up at everything, no matter what. Even though there are some times you almost give up, but you don’t do that, You always try to know yourself, you always try to move, you always improve yourself, you always put some effort, even though not everybody can see your effort, not everybody can see your worth.

 

I know you try so hard to control your heart, pretending to be okay when things you don’t like happened to you. You don’t want to be weak in other’s eyes. I know it is hard to be around people that never understand you. And it is hard to understanding someone that never ask to be understood. I know it is hard to having a “feeling” to someone, but they called it a joke. I know it is hard to stand up around people that have so many differences with you.

 

Even though it is hard, i’m proud of you. Stay positive, spread the kindness even there are many cruel person in this world. Be who you are, improve yourself more, be better, knowing yourself, try to be the best version of you, healing yourself, always be smart. Don’t shy because you are smarter than other’s think. Don’t pretending to be a fool girl because you wanna someone’s attention. A smart girl will take some portion of someone’s heart if they deserve to have it.


Nov, 3rd 2020

Rabu, 14 Oktober 2020

Sarasah Murai, Lembah Harau Sisi Lain

 

Annyeong chingudeul~~~

 

Sudah 7 bulan kita berada di tengah pandemi, dan gue kayak useless sebagai manusia, 7 bulan berjalan tanpa makna  tapi tanpa adanya pandemi-pun kehidupan gue bakalan kayak gitu aja. What should i do with my life?. Perbedaan mendasar yang gue rasakan adalah ketidak bebasan gue untuk keluar masuk daerah orang lain, itu aja. Bagi beberapa orang, di tengah pandemi seperti sekarang ini sudah pasti mengalami kerugian yang sangat besar, tapi gue, bodo amat sama masalah orang lain, bukan urusan gue dan selama tidak berhubungan dengan kelayakan hidup gue, gue gak bakal peduli. **Se_tidak peduli itu kah gue dengan kehidupan orang lain?** ***gue rasa gue peduli, tapi pretending to be not care with others***

 

No matter what happened in our life lately, gue butuh piknik, sumpah. Tapi gue lumayan “aware” sama pandemi ini, gue gak mau keluar daerah karena gue gak mau “menjemput” Corona buat keluarga gue atau orang-orang disekeliling gue. Gue memilih untuk tidak egois, tapi endingnya mengorbankan kesehatan batin gue yang terpenjara kegiatan yang unfaedah.

 

Payakumbuh dan Limapuluh Kota adalah salah satu surganya wisata alam di Sumatera Barat, gue salah satu warga Limapuluh Kota. So, kenapa gue harus memikirkan tempat  liburan yang jauh didaerah lain sedangkan di daerah gue sendiri ada bermacam-macam tempat wisata. Tapi kesombongan gue selalu muncul karena gue merasa seluruh tempat wisata Payakumbuh dan Limapuluh Kota pernah gue jamah. Itu Cuma perasaan gue aja, gue tau. Kenyataannya ada banyak hidden tourist spot didaerah ini yang bahkan gue gak tau keberadaannya.

 

Salah satu tempat wisata hype di Limapuluh Kota adalah Lembah Harau. Setiap orang yang pernah berkunjung ke Payakumbuh atau Limapuluh Kota bisa dipastikan mengunjungi tempat wisata ini. Bagi gue pun, lembah harau merupakan tempat wisata yang sangat lumrah, bagi gue udah gak menarik karena gue mengunjungi tempat ini berkali-kali.

 

But wait, lembah harau juga punya hidden tourist spot yang gue yakin baru dikunjungi oleh orang setempat atau beberapa orang yang di-guide-in warga setempat. Namanya Sarasah Murai. Sempat happening dikalangan warga Limapuluh kota dan Payakumbuh beberapa tahun yang lalu, tapi bagi gue, Sarasah Murai ini adalah salah satu tempat baru yang “harus” gue kunjungi.

 

Sarasah murai adalah salah satu air terjun yang terdapat di lembah harau. Dulu katanya, di air terjun ini burung-burung murai sering bertengger dan bercengkrama disana, makanya warga setempat menamai air terjun ini dengan sarasah murai. Menurut google sih gitu.

 

Sarasah murai berlokasi di pedalaman lembah harau, lokasi persisnya silahkan google maps yaak.. hahaha.. i’m sorry ‘cause i’m a bad tour guide, karena gue buta alamat dan susah menjelaskan detail sebuah alamat. Sedikit gambaran lokasinya, setelah memasuki gerbang menuju lembah harau, kemudian lewati jalan lurus tersebut, mentok dipersimpangan, pilih arah kiri, dan lurus sampai chingudeul menjumpai tanjakan terjal. And be calm, gak sampe tanjakan itu kok, sebelum tanjakan, chingudeul bakalan ketemu jalan kecil arah kanan. If you are not sure, ask me to bring you there. If i’m available, i will bring you there, dengan syarat kalo gue gak lupa sama alamatnya~~~~~~

 

Untuk kondisi jalannya sendiri, sama kayak hidup gue, kadang mulus kadang bergelombang, kadang bisa bergerak kencang, kadang harus melambat, tapi kita gak boleh nyerah karena kalau menyerah kita gak bakalan sampai ke tujuan. *hahaha, apaan sih gue??**. Tapi ini serius, kita harus melewati jalan aspal, jalan berkerikil, dan jalan tanah. Sesampainya di tempat parkir, kita gak otomatis sampai ke tujuan, kita harus melewati jalan tanah lagi dengan berjalan kaki karena tidak bisa menggunakan kendaraan bermotor. Berjalan sekitar 8-10 menit, mungkin. Tergantung kecepatan chingudeul, gak terlalu jauh dan gak terlalu deket juga, gue lupa ngukur waktu tempuh untuk berjalan kaki.

 

Setelah berjalan kaki dari tempat parkir, Vooallaaaa... Sarasah Murai ada di depan mata lo, dan itu indaaahhh...layaknya air terjun lainnya, tapi gue rasa, ini adalah pertama kalinya gue liat air terjun seperti ini. Untuk lokasinya sendiri, menurut gue gak terlalu luas, tapi beruntungnya, pengunjung gak disana tidak terlalu ramai.

 


Sesampainya disana silahkan lakukan hal yang pantas untuk dilakukan sesuai dengan kaidah yang berlaku pastinya. Jangan lupa berfoto sebelum seluruh tubuh basah 'cause it having a good background.

 

Sesampainya gue disana, debit air lumayan teratur, tidak deras, i think it was perfect. Gak perlu takut untuk gak bisa berenang karena disana we don’t need swimming’ skill. Yang harus diperhatikan adalah tingkat kehati-hatian kita sewaktu melangkahkan kaki karena di sekitar kolam full of stones yang menurut gue gak begitu licin. Hal ini menandakan bahwa batu-batuan disana sering dijamah sehingga lumut-lumut yang bisa menyebabkan batu licin tidak bisa tumbuh. Jangan lupa bawa sendal karet atau sendal gunung untuk proteksi kaki kita dari bebatuan, karena bagi gue lumayan menyakitkan untuk injak batu-batuan dengan kaki telanjang.

 

gue, menyatu dengan alam, berkamuflase


Enjoy the view~~

 

Yang perlu diperhatikan adalah tidak ada orang yang berjualan makanan di area air terjun. Dan itu adalah tanggung jawab kita untuk menemukan makanan masing-masing setelah kedinginan bermain di bawah air terjun. Beruntungnya, kami membawa bekal makanan yang cukup untuk makan, sehingga kami terselamatkan. Kekurangan tempat ini adalah ketersediaan tempat untuk makan yang sangat minim. Kami makan di tempat yang seadanya, hampir bergabung dengan beberapa sampah-sampah.

 

Kesalahan pengunjung yang belum bisa gue pahami sampai sekarang adalah tingkat awareness masyarakat terhadap kepedulian mereka akan sampah. Gak susah kok bawa sampah kita keluar dari area wisata, bagi gue. Kenapa ya masyarakat kita gak bisa aware sama sampah? Segitu susahnya kah buat keep sampah masing-masing? Be smart gais~~

 

 

 

Selasa, 06 Oktober 2020

Setidaknya, Pernah Punya Mimpi ke Luar Negeri

 

Annyeong chingudeul~~

 

Apa sih the biggest dream lo di dalam hidup?

 

Gue? Kayaknya gue adalah salah satu orang yang gak punya mimpi dalam hidup, kayak gak punya tujuan hidup, hidup gue lempeng aja, gitu-gitu aja, gak ada spesial-spesialnya sama sekali. Tapi, gue tau apa yang gue mau, walaupun gak punya tujuan sama sekali, setidaknya step-step yang bakalan gue laluin gue paham. Bingung gak sih kalau lo jadi gue? Hahaha. I called myself unique.

 

Dulu, gue adalah salah satu anak yang pengen jauh-jauh dari rumah, gue tipikal anak yang bakalan survive hidup jauh dari rumah rather than deket dari rumah. Gue cenderung nyimpen apa yang ada di diri gue ke orang-orang terdekat gue dan gue jadi pribadi yang berbeda ketika bersama orang lain. Mungkinkah itu yang dinamakan dengan kepribadian ganda? Lemme think~~

 

Gue selalu menampilkan sisi terburuk yang ada di dalam diri gue ketimbang harus menceritakan hal baik ke orang-orang terdekat gue. Karena bagi gue, orang-orang terdekat PASTI tau good side gue, dan mereka HARUS tau dark side gue, gue gak pengen orang-orang terdekat gue punya ekspektasi yang terlalu tinggi tentang gue, gue gak mau mereka kecewa.

 

Untuk orang-orang yang gak deket sama gue atau gak terlalu akrab di hidup gue, it is not my responsibilities buat menjelaskan gimana hidup gue ke mereka selain itu, it is not your business though~~ hahaha

 

Sebagai seorang yang pengen jauh dari rumah, sudah pasti gue gak pengen sekolah dekat dari rumah, pengen jauh sejauh jauhnya. Tapi, kenyataan kadang berbanding terbalik dengan angan.

 

Masa SMP gue di habiskan di sekolah terdekat dari rumah, rada bikin frustasi sih karena masa SMP gue gak seindah masa SMP-nya Wulan dan Joko di sinetron “Dari Jendela SMP”. Relationship pertemanan gue hancur, relationship percintaan gue juga gak ada beginning dan endingnya.

 

Hal ini membawa gue menginginkan sekolah tingkat SMA yang lebih jauh dari yang gue pengen sebelumnya. Pernah gue pengen sekolah ke Medan, ngikut kakak gue yang lagi kuliah disana, tapi apalah daya gue yang berasal dari keluarga sederhana yang gak bisa milih sekolah dimana aja karena keluarga gue harus juga mikirin biaya sekolah dan semacamnya.

 

Akhirnya gue sekolah “lumayan” jauh dari rumah meskipun gak mengharuskan gue untuk ngekos atau semacamnya. Jaman SMA gue cukup indah dan disini gue paham apa makna dari “high school never end”. Punya teman-teman konyol yang serius, punya teman-teman bego’ yang pintar, saling mengisi dan mengosongkan *Apa_Sih?*.

 

Cerita ini gue mulai dari sini.

 

Gue pernah punya cita-cita buat kuliah di luar negeri di jaman SMA, karena biar sekalian jauh dari rumah. Gue pengen punya kehidupan yang baru, dimana gak satu orang pun kenal gue. Dan gue merasa dijaman itu gue punya kemampuan berbahasa inggris yang lumayan baik dibandingkan teman-teman di kelas gue. Dan gue merasa itu modal yang cukup bagi gue untuk bisa ke luar negeri. I know i was too naive --__--

 

Melbourne University, adalah kampus pilihan gue. Gue pengen ke Australia karena menurut survei singkat gue, negara itu adalah negara yang gak terlalu jauh dari Indonesia, orang Indonesia lumayan lumrah dengan negara itu, aksen inggrisnya gak terlalu cepet kayak aksen amerika, dan gue rasa biaya hidup disana tidak terlalu mahal untuk ukuran biaya hidup luar negeri, MENURUT GUE. Main reason gue adalah karena Cuma Melbourne University yang gue tau kampus yang ada di luar negeri, khususnya Australia. Haha

 

Berawal dari “kekurang kerjaan” gue di hari-hari membosankan , gue mencoba untuk membolak-balikkan sebuah majalah usang yang ada di rumah gue. Gue menemukan ajakan untuk tour ke Melbourne University. Dan dari sanalah gue mengenal Melbourne University. Gue nyimpen klipping Universitas ini sampai sekarang, haha. Gue jadi sering denger informasi mengenai Australia, lebih cari tau Australia dan tekad gue sangat bulat untuk kuliah di Australia.


satu-satunya klipping yang gue simpen bertahun-tahun, yang menunjukkan bahwa gue pernah punya mimpi kuliah ke luar negeri

 

Dimasa gue SMA, internet belum se-happening sekarang dan belum menjadi kebutuhan orang-orang untuk mendapatkan sebuah informasi. Itu adalah salah satu struggle gue untuk mewujudkan apa yang gue mau. Pengetahuan gue kurang, support system gue juga kurang, gak ada tempat bagi gue untuk mendapatkan informasi “how to study abroad" at that time,  support orang tua dan orang terdekat juga kurang, karena gue juga gak pernah menceritakan hal ini ke mereka.

 

Time flies, dan makin tahun makin dekat ke tahun kelulusan, gue makin lupa kalau gue pengen kuliah ke luar negeri. Yang gue tahu untuk bisa kuliah Cuma 3 cara, pertama, mahasiswa undangan yang sekarang namanya SNMPTN, kedua, ujian tulis, dijaman gue namanya SNMPTN dan sekarang SBMPTN dan terakhir masuk ke perguruan tinggi swasta. Untuk bisa masuk ke perguruan tinggi swasta, keluarga gue gak mampu untuk membayar SPP nya karena yang gue tau, jaman itu sekolah di swasta, MAHAL.

 

Gue mati-matian belajar untuk ujian ke universitas tanpa ikutan bimbingan belajar lembaga bimbel. Sampai akhirnya gue bisa kuliah di salah satu Universitas di Sumatera Barat dengan jalur ujian tulis itu. I was proud of myself at that time.

 

Bagi gue, nama hype dari sebuah universitas udah gak penting lagi, selama gue bisa berkembang dan belajar many things udah cukup. Di kampus itu kita gak selalu belajar tentang ilmu pasti, the most important thing adalah belajar hal-hal abstrak yang ada di dalam hidup, belajar  buat paham at everything. (dan paragraf ini baru gue sadari ketika gue telah menyelesaikan tanggung jawab kuliah gue dan telah tamat setelah beberapa tahun berikutnya, kadang gue merasa, gue telat dewasa, hahahaha.. but it’s okay to be late than not at all)

 

Satu hal lagi yang gue pelajari dari keinginan sekolah keluar negeri gue adalah if there is a dream without effort, it’s just called a WISH. Jika punya keinginan, yang perlu kita lakukan adalah berusaha semaksimalnya. Do our best. Di jaman canggih teknologi sekarang, sangat banyak informasi yang bisa di gali, apapun yang pengen chingudeul cari pasti punya informasi yang beragam. Jika kurang mampu, sangat banyak beasiswa yang tersedia. Punya keinginan kuliah ke luar negeri, gak ada salahnya. And the question is “do you wanna give some effort or not”.

 

Jumat, 22 Mei 2020

Pemerintah tidak dipercaya, Corona makin berjaya

Sebagian masyarakat Indonesia tidak percaya dengan pemerintahnya.  Apapun yang dikatakan pemerintah seakan-akan dianggap hoax saja.  Masyarakat juga melabelisasi semua kebijakan pemerintah. Masyarakat menganggap semua tindakan pemerintah,diikut campurkan dengan politik

Apa terlalu sulit ya untuk percaya? 
Seberapa besar pemerintah telah mengecewakan sehingga sulit untuk percaya kembali? 

Diluar semua kepentingan-kepentingan yang ada jikalau benar adanya, just be aware with yourself,  protect yourself from this pandemic. Mulai dari mikirin diri sendiri aja cukup gak usah mikirin orang lain dulu.. 

Kamu keluar rumah sesuka hati,  apa gak takut tertular virus dari orang lain?

Gue yakin pemerintah udah menyiapkan "bekal" kita selama ber-PSBB (pembatasan sosial berskala besar) , tapi memang harus ada prosedur yang harus di lalui. Lambat?  Mungkin, karena "tatanan" kita belum serapi negara-negara lainnya. 

Di daerah gue,  masih banyak yang keluar rumah untuk membeli baju lebaran dan pernak pernik persiapan lebaran lainnya, gue yakin gak semua dari mereka mampu secara ekonomi,  ada juga yang prasejahtera dan belum terjamah bantuan apapun.  

Pasar dibuka,  hak penjual dong untuk membuka tokonya.  Tinggal kita sebagai masyarakat harus bijak untuk membeli, membuat kerumuman atau beramai-ramai. Udahlah,  dirumah aja,  apa susahnya sih.  Beli pakaian baru, buat apa?  Toh kita dirumah aja kok.  Selama kita gak kemana-mana,  segimanapun pusat perbelanjaan di buka, bandara dibuka,  jalanan bebas diakses, and such like that,   gak bakalan rame karena kita just stay at home. Keluar rumah kalau ada yang penting.  Waahh.. Emosi saya melihat kumpulan masyarakat ngeyel ini.


Gue heran,  mereka berteriak menanyakan  bantuan pemerintah dan menunggu tindakan dari pemerintah tapi mereka melakukan suatu "pemborosan". Bagi yang butuh bantuan pemerintah,  Uang untuk membeli baju lebaran, bisa kita simpan untuk cadangan hal buruk dimasa depan kalau terjadi,  dan semoga,  hal buruk ini cepat berakhir,  tapi namanya juga "persiapan" harus ada sebelum terjadi. Atau,  apa bantuan pemerintah digunakan untuk membeli hal-hal untuk persiapan lebaran? 

Untuk yang mampu,  gak ada salahnya untuk lebih memberi.

Mereka-mereka yang keluar rumah,  kebanyakan menghiraukan semua anjuran pemerintah seperti tidak pakai masker,  tidak social distancing, tidak physical distancing,  anak kecil tidak pakai masker dan dibawa ditengah kerumunan,  miris?  Iya..

Bagi gue yang menerapkan PSBB ini, benar-benar gak habis pikir. Mereka gak sayang dirinya sendiri. Kalau gak ada tindakan dari diri sendiri, gue rasa pandemic ini akan ada disekitaran kita selamanya, apa kita harus tunggu Corona jadi biasa aja?, nunggu tubuh memproduksi sistem imun untuk defense sama Corona dengan sendirinya. #IndonesiaTerserah

Sejauh ini, bagi segelintir orang,  pandemic ini di anggap gak ada, Corona sama dengan hoax,  makanya mereka masih bisa bertindak sesuka mereka. 

Mungkin obrolan dimasa depan bakalan kayak gini yaa. **just saying, tanpa maksud menyinggung pihak manapun**

A : gue gak jadi nongkrong ya
B : kenapa? 
A : iya,  gue sakit nih
B : sakit apa? 
A : flu,  kayaknya kena Corona nihh
B : Ohh..  Corona,  cek ke dokter gihh
A : iya,  nih udah di RS

Di dokter, 
A : saya sakit kepala,  mual,  sakit tenggorokan, nafas sesak
D : saya pemeriksa dulu ya pak
A : --
D : dari gejalanya,  bapak terinfeksi Corona
      Sebaiknya bapak istirahat dirumah
      Tingkatkan daya tahan tubuh
      Ini obatnya 
A : iya dok,  terima kasih

Andai sesimple ini yaa, tenaga medis gak perlu menggunakan APD yang gue yakin pakaian itu gak begitu nyaman. Gak kebayang keribetan mereka dirumah sakit kayak gimana,  karena penyakit bukan Corona saja. 

Disisi lain, selain tenaga medis,  mereka yang juga ada di garda terdepan adalah polisi, TNI,  dan mereka-mereka yang menjadi perpanjangan tangan pemerintah untuk memberi bantuan. 

Gue bakalan bahas yang bantuan sosial aja. 

Masyarakat gak pernah tau apa yang tenaga sosial lakukan demi bantuan mereka segera cair.  Tenaga sosial rela begadang berhari-hari menginput data penerima bantuan, mengorbankan daya tahan tubuh mereka agar bantuan ini terkoordinir dengan baik, agar tepat sasaran. 

Mereka dianggap pahlawan?  Tidak!

Mereka disalahkan karena bantuan-bantuan yang diberikan pemerintah tidak tepat sasaran.  Tidak tepat sasaran karena sanak saudara atau dirinya sendiri tidak mendapatkan bantuan apapun,  padahal orang tersebut sudah mampu secara ekonomi.  Atau bahkah,  karena musuhnya di kampung mendapatkan bantuan pemerintah,  mereka tidak terima sehingga memberi  label "tidak tepat sasaran", padahal, bisa jadi orang tersebut sangat layak mendapatkan bantuan.

Sorotan ada di tenaga sosial karena mereka dinilai lamban,  tidak tepat sasaran, mementingkan keluarga dekat, tetangga dekat. Dan sampai-sampai ada pertumpahan darah karena bantuan-bantuan ini. Miris?  Absolutely.

Gue yakin,  bantuan-bantuan yang telah diberikan melalui segelintir upaya yang maksimal.  Kalau ditemukan ketidak tepatan dilapangan,  maklum, tenaga sosial juga manusia,  bisa khilaf.  Kawal aja setiap bantuan yang turun,  bisa didiskusikan,  tanpa harus membuat sesuatu menjadi viral.  Human error itu pasti ada, dan gue yakin dalam jumlah yang kecil.  Tapi masyarakat cenderung melihat sisi human error yang nilainya jauh lebih kecil daripada "ketidak error an". 


Diluar ketidak percayaan kita terhadap pemerintah,  ayok #dirumahaja, berhemat,  lakukan hal yang penting-penting aja,  jangan macem-macem, jangan mudik. Jangan bersikap seakan-akan keluarga merindukan kamu.  Hahaha. Demi kebaikan kamu juga kok. 

Berpikir sebelum bertindak dan berbicara,  lebih bijaklah,  sayangi diri sendiri,  anggap setiap orang membawa virus yang bakalan menularkan ke kita,  tapi jangan anggap remeh orang lain,  jangan sampai kita hilang silaturahmi karena menganggap semua orang pembawa virus. LEBIH BIJAKLAH,  itu saja. 

Sabtu, 16 Mei 2020

Masak Gampang dengan Yummy App

Annyeong Chingudeul~~

 

Pernah tidak merasakan, disuatu malam ingin makan sesuatu tapi bingung mau makan makanan apa atau bingung cara membuat suatu makanan. Sungguh dilema yang sulit untuk dipecahkan karena keinginan yang gak karuan ini. Dilema ini ditambah lagi dalam suasana virus viral yang bernama Corona Virus Disease 19 (Covid-19) yang menyebabkan ketidak berdayaan diri untuk bisa kelayapan nyari makanan-makanan yang diinginkan mata. Lol. Satu hal lagi, biasanya mulai pertengahan Ramadhan seperti sekarang ini, kita mulai kehabisan ide untuk dijadikan menu berbuka puasa atau menu saat sahur.


Biasanya, dikondisi yang seperti ini, gue mulai searching menu masakan yang ada di Instagram ataupun Youtube. Tapi gue sering kesulitan menemukan makanan yang pas karena keterbatasan bahan baku masakan yang bervariasi nan eyes catching, karena gue bertempat tinggal hanya di sebuah kota kecil yang jarang menemukan bahan masakan yang bervariasi, apalagi untuk bahan masakan western. 

 

Aplikasi Yummy App di playstore

Beberapa waktu lalu, gue menemukan sebuah akun instagram bernama Yummy.idn, akun tersebut menyajikan tutorial memasak sampai share resep-resep makanan, bagi gue yang amatiran dalam memasak, gue bisa mengkategorikan akun ini sebagai akun yang mempunyai tutorial yang gampang untuk diikuti dan informatif. Setelah mengikuti akun tersebut, ternyata tidak hanya mempunyai akun instagram, Yummy.idn juga mempunyai sebuah aplikasi yang bernama Yummy App (bisa chingudeul download di playstore), semacam akun para chef yang juga bisa dijadikan sebagai media untuk berbagi resep sendiri ataupun aplikasi untuk menonton sebuah tutorial memasak. (Pengguna aplikasi dipanggil chef, hehehe)


Yummy adalah multimedia platform food-focused media digital  dibawah naungan IDN Media, yang berfokus kepada masakan dan makanan yang membahas mengenai resep, tutorial dan tips memasak. Salah satu platform Yummy khusus untuk resep, tutorial dan tips masakan bernama Yummy App. Di aplikasi ini selalu menyajikan konsep tutorial dengan langkah yang mudah dan terdiri dari 5 langkah. Yummy juga mengangkat tema #MasakituGampang.

 

Menu di Yummy App terbagi menjadi beberapa bagian, seperti, menu-menu trending, akun official, inspirasi menu ramadhan, penjaga imunitas, menu sahur, dan resep terbaru. Dalam pencarian menu masakan bisa sesuai dengan kebutuhan kita masing-masing. Menu-menu ini sangat cocok mulai dari balita sampai lansia.  Yang menarik adalah ada bagian “penjaga imunitas”, sangat cocok untuk mereka-mereka yang memerlukan panduan menu dalam mempertahan diri dari serangan Covid-19.

 

Selain fitur-fitur tersebut, ada beberapa kelebihan yang terdapat pada Yummy App, diantaranya,

Diunggah oleh chef Pro dan kita semua

ada Chef Arnold kan? hehe

Resep-resep yang berada dalam aplikasi ini adalah resep yang dihasilkan oleh tim chef dari Yummy itu sendiri. Selain para chef, sebagai pengguna biasa pun kita bisa meng-upload resep-resep kreasi kita sendiri. Dan pada bagian ini, kita juga bisa menghasilkan uang, karena setiap resep yang kita upload akan di konversikan sebagai point Yummy, yang bisa di uangkan. For more information, kunjungi web resmi Yummy. Hehe. Ada chef Arnold Poernomo juga, by the way. hihihi

 

Banyak menu dan bisa disesuaikan dengan bahan baku yang kita miliki

Menu-menu yang bervariasi yang bisa dijadikan referensi dikala kehabisan ide memasak. Mulai dari masakan manis sampai masakan pedas. Di aplikasi ini, kita juga bisa filter makanan sesuai dengan bahan baku yang kita miliki. Hal ini memudahkan kita menemukan menu masakan dan tidak membingungkan kalau bahan baku tidak tersedia.

 

Terdapat kategori memasak

Dikategori ini terdiri dari Yummy tips untuk berbagi tips memasak, Yummy resep dasar untuk share resep dasar masakan seperti pembuatan kulit lumpia; bumbu merah; bumbu kuning dan lainnya, makanan pembuka, makanan utama, makanan penutup, cemilan, makanan pendamping seperti per-saos-an, dan terakhir kategori minuman. Totaly complete chingudeul~

 

Ada menu trending


Layaknya video di Youtube, di Yummy App juga memiliki menu-menu yang trending. Menu ini sudah terbukti banyak diiukuti orang lain, gue juga pernah bikin makanan dari menu trending ini dan hasilnya Amazing, sebuah makanan yang tidak pernah terbayangkan untuk membuatnya, hadir didapur gue dan itu adalah hasil masakan gue sendiri. Makanan itu adalah Pangsit Tahu Ayam. Dan as always, rasanya sangat enak dong. Let’s try it too, dan gue bakalan pastiin menu ini gak bakalan gagal kalau mengikuti step dengan benar.



ini proses penggorengannya, by the way, yang satu bukan gosong yaa, cuma kececer sama teman-temannya yang lain aja.


Tutorial yang gampang diikuti

Kelebihan Yummy App lainnya adalah tutorial yang gampang diikuti. Dengan mengusung tema #masakitugampang, Yummy menyediakan 5 langkah dalam memasak yang disajikan dalam bentuk video. Tidak hanya video, di aplikasi juga menyediakan tulisan langkah-langkah yang dijabarkan dengan bahasa yang mudah dimengerti penggunanya. Selain itu video ini juga gak makan banyak data karena durasi yang panjang, cukup 30 detik sampai 60 detik. Cukup simple untuk diikuti, jika masih bingung sama step-step memasaknya, bisa screen capture yang bagian tulisannya, problem solve.

 

Ada tips dan trik

Selain menu masakan pada umumnya, Yummy juga menyediakan tips dan trik pada saat memasak. Bisa kita terapkan bagi pemula nih. Tips dari Yummy contohnya tips penyimpanan makanan, tips cara memotong sesuatu, tips dalam pembuatan bahan baku yang sebenarnya simple untuk dibuat tapi kalau kita beli bakalan mahal, misalnya chili oil, garlic oil, dan lain-lain.

 

Tersedia menu MPASI

Bagi ibu-ibu yang mempunyai bayi yang sudah makan, biasanya bakalan kesusahan untuk membuat makanan pendamping ASI, apalagi ibu muda yang belum terlalu berpengalaman dalam membuat MPASI. Di Yummy App, juga ada tutorial dan resep memasak makanan pendamping ASI, dengan bahan-bahan yang seadanya tetapi disukai balita dan yang paling penting adalah tidak ribet cara bikinnya.

 

Bisa masak apa saja karena #MasakituGampang

Gue sering explore masakan-masakan yang “gak mungkin” gue bikin, mulai dari masakan Indonesia sampai masakan mancanegara. Setelah searching tutorial memasaknya, ternyata gak sesulit yang dibayangkan karena pada dasarnya #MasakituGampang, tergantung niat chingudeul dan sugesti kepada diri sendiri.

Gue pecinta mie dan beberapa kali bikin menu berbahan dasar mie, seperti, mie tek-tek, udon dalkkalbi, mie sayur pedas instan, dan makanan-makanan lainnya dan terlintas di beranda instagram gue dari Yummy.idn. Yummy.idn udah kayak surganya makanan deh. Auto ngiler saat ini.

 

Event-event yang beragam

Yummy juga mengadakan event-event yang bervariasi setiap periodenya. Setiap event sudah pasti ada reward-nya, lumayan Lho bagi chingudeul bukan sekedar untuk menyalurkan hobi masak dengan upload resep tapi juga mendapatkan hadiah-hadiah menarik dari Yummy, contoh reward-nya adalah motor, uang tunai dan lainnya serta yang paling penting adalah kebahagiaan hati dan kepuasan batin jika resep kreasi chingudeul diikuti oleh jutaan orang diluar sana.

 

Media digital Yummy ini terdiri dari facebook (Yummy Indonesia), instagram (@Yummy.idn), website (www.yummy.co.id) dan aplikasi (Yummy App). Masing-masing platform ini memiliki fungsinya masing-masing bagi gue. Untuk Facebooknya, biasanya gue share resep ataupun untuk menyimpan resep yang akan gue masak. Di instagram, biasanya adalah guide gue ketika buntu ide memasak, seketika bakalan ada menu-menu baru yang punya magnet untuk di eksekusi, gue juga sering save resep-resepnya di Instagram, dan terakhir aplikasi Yummy App, berfungsi untuk panduan gue jika ide masak sudah ada, tapi tidak tau cara memasak makanan tersebut, kemudian juga untuk panduan gue ketika bahan baku dikulkas sudah ada tapi bingung sama resep yang akan dibuat.

 

Kita semua butuh Yummy App untuk keberlangsungan hidup yang kadang buntu hanya karena ‘gak tau mau makan apa’~~


Selasa, 05 Mei 2020

Kegiatan Dihari-Hari yang Jenuh



Annyeong chingudeul~

Pernah ngerasa sendiri gak chingudeul~?

Semakin gue tumbuh dewasa, gue semakin menyadari semakin sempitnya jejaring teman yang bisa di ajak untuk melakukan segala hal secara bersama-sama. Contohnya, jaman kuliahan, yang awalnya kuliah bareng, belajar bareng, setelah mata kuliah wajib terselesaikan, mulailah teman-teman se-pelajaran menghilang. Semakin lama semakin banyak teman-teman yang telah menyelasaikan kuliahnya dan wisuda, disaat itu pula lah gue merasa semakin “ditinggalkan”.

Kemudian, setelah “juga” menyelesaikan kuliah, teman-teman yang lebih dulu “menghilang”, mereka bekerja dan makin sulit untuk punya kegiatan yang bisa dilakukan sama-sama. Setelah mereka mendapatkan pekerjaan, mereka menikah dan dititik ini gue merasa benar-benar ditinggalkan dan sendiri. Mereka sibuk menata hidupnya masing-masing.

Setelah itu muncul-lah teman-teman baru yang siklusnya hampir sama dengan jaman kuliah dulu. Come and go. Gue rasa semua orang pernah ada di fase itu, dimana mereka pernah merasa “ditinggalkan” dan mengharuskan untuk menjalani kehidupan ini sendiri.

Di fase ini-lah kita harus mempunyai yang namanya “self –love”, harus mencintai diri sendiri dan tidak bergantung kepada orang lain. Sebagai manusia yang juga mempunyai tatanan kehidupan yang layak, kita harus mampu menata hidup kita sendiri (juga). Melewati hari-hari menjenuhkan SENDIRIAN dan mengisi waktu-waktu luang dengan kegiatan yang bermanfaat.

Talking about “mengisi waktu luang”, gue punya beberapa cara yang gue lakukan untuk mengisi waktu luang, agar siang berganti malam, dan malam berganti siang tanpa hanya diisi dengan kegiatan tidur dan makan doang,eventhough i love eating and i love to sleep all the time. Atau berpaku hanya kepada gadget, gue mulai mengurangi intensitas gue terhadap gadget, and i believe that i can survive without handphone all the day.

 Kegiatan-kegiatan ini  muncul karena gue sering sendiri dan gue pernah menjadi pure pengangguran selama kurang lebih 2 tahun. Bisa gak lo nganggur 2 tahun?


Crafting/ membuat kerajinan tangan
Penjelasan panjang lebarnya bisa chingudeul lihat disini.

Ini adalah kegiatan ter-ber-manfaat yang pernah gue lakuin. Selain mengisi waktu luang yang menjenuhkan, kegiatan ini juga menghasilkan uang bagi gue. (instagram jualan gue  @gantarihouse, tetap melakukan promosi, lol).

Gak mesti harus menjadi seorang ahli dalam bidangnya, cukup dengan ketekunan, niat yang tulus dan eksekusi yang harus tepat, semuanya bisa chingudeul lakukan.


Membaca / Baca buku
Seberapa besar manfaat baca buku udah gak perlu diperhitungkan dan diragukan lagi. Sangat banyak manfaat dari membaca buku, salah satunya membuka pikiran kita, memberikan informasi yang sebelumnya tidak kita ketahui, kemudian Imajinasi kita akan terbentuk dengan membaca.

Contohnya, gue lebih suka baca buku daripada menonton sebuah film, karena dengan membaca buku, kita bisa memvisualkan tokoh yang ada di buku dengan versi diri kita sendiri. Karakter yang terdapat di dalam buku, bisa berwujud seperti apa yang kita mau, misalnya, definisi ganteng menurut buku, akan berbeda antara pembaca 1 dengan pembaca lainnya.

Walaupun kita tidak pernah mendatangi sebuah tempat, kemudian kita membaca bacaan tentang tempat itu, kita bisa membayangkan tempat itu. Sesuai dengan quote yang gue suka “if you wanna go to the world, read the books”.

Masih berhubungan dengan membaca, gue suka baca blog atau kalau dunia blogging dinamakan “blogwalking”. Disini selain hanya membaca, kita juga bisa menanam link blog kita di blog orang lain dwngan meninggalkan sebuah komenan. 

Menulis/ blogging
Salah satu manfaat dari menulis adalah dapat memberikan informasi yang kita punya kepada orang lain. Informasi itu bisa berdasarkan pengalaman yang kita punya atau survey dari berbagai sumber informasi yang lainnya.

Kemudian dengan menulis sebuah cerpen atau novel, kita bisa menulis apapun, sesuai dengan imajinasi kita, bisa menciptakan tokoh apapun yang kita mau dengan alur yang juga depend on our mood. Dan yang paling menyenangkan dari menulis adalah kita akan tahu ending cerita yang muncul akan seperti apa.

Gue suka sharing dan meng-influence tapi most of the time, gue jarang didengarkan orang lain atau karena  orang lain tidak mengerti dengan apa yang gue maksud.  Dengan adanya media menulis seperti "blogger" ini, gue bisa sharing apapun tanpa harus berbicara. Media ini juga tidak mengharuskan gue untuk berkecil hati ketika gue tidak di dengarkan orang lain. Karena media ini menggunakan sistem online yang akan menemukan pembacanya sendiri.

Memasak
Gue sangat suka memasak dan mengeksplor menu-menu baru sesuai dengan kemampuan gue dan ketersediaan bahan baku. Dengan memasak, selain bisa menghabiskan waktu, juga bisa menekan nafsu makan, karena kelelahan sewaktu memasak menyebabkan gue tidak berkeinginan untuk memakan masakan gue. lol

Titik kebahagiaan dari sebuah masakan adalah ketika masakan chingudeul habis dimakan oleh orang-orang tercinta dengan rasa yang mereka suka. Tidak harus dengan rupa yang selalu bagus yang layak dipamerkan, tapi kadang, beberapa masakan mempunyai bentuk yang tidak karuan, tapi mempunyai rasa yang lezat.

Pilih mana, masakan enak atau masakan yang instagramable? Lol

Belajar musik
Ketika berada di fase “don’t know what to do with this life”, gak ada salahnya chingudeul memulai belajar musik yang pernah tertunda dulu. Pasti diantara chingudeul semuanya, pernah punya cita-cita untuk bisa memainkan alat musik. Disaat sendirian dan gak punya kerjaan, mungkin disaat inilah moment yang tepat untuk belajar musik.

Sejak jaman gue SMP, gue pengen sekali untuk bisa main gitar, karena menurut gue, cewek bisa main gitar “nilai diri” mereka akan bertambah 2 tingkat. Dan karena itulah gue pengen bisa main gitar, gue pengen keren. Hahaha. Dan cowok yang bisa main gitar, kegantengan mereka bertambah 3 kali lipat, bagi gue.

Sekitar Mei 2019, gue beli gitar untuk pertama kalinya, gue belajar musik. Selama 1 tahun ini, gue sudah bisa “menekan” kunci gitar DASAR MAYOR doang. Hahaha, dan sisanya, gitar hanya bagian dari foto di feed instagram gue.

Nonton
Gue pecinta drama korea yang bisa gak tidur sepanjang malam demi nonton drama korea. Drakor memang sebuah tontonan yang addicted, dengan alur cerita yang simple, tidak bertele-tele, para pemain yang adorable, suasana korea yang seakan-akan punya magnet, mengharuskan kita untuk berkunjung serta kebudayaan dan cara berpakaian yang fashionable. Tidak ada keraguan lagi untuk mencintai drama korea.

Mewarnai
Kegiatan ini pernah gue lakuin untuk mengusir hari-hari jenuh gue. Pernah gue lakuin disela-sela nunggu dosen sewaktu akan revisi skripsi. Mewarnai bisa memberikan ketenangan pikiran, merelaksasi agar tidak stres.

Melukis
Yay,,, sampai ditahap ini. Melukis adalah hobi baru gue. Ternyata gue suka melukis. Cerita hobi baru gue ini ada disini.

Belajar bahasa

Disaat saat sendiri,  gak ada salahnya memulai belajar bahasa yang baru. Di dunia ini ada banyak sekali bahasa selain bahasa negara chingudeul sendiri.  Bahasa yang bisa di pelajari bisa bahasa negara lain ataupun bahasa daerah yang lainnya. 

 

Gue pernah belajar bahasa korea selama gue nganggur dulu, output nya,  gue tau tulisan korea which is menggunakan huruf hangul.  Gue bisa menulis dan membaca tulisan hangul,  meskipun masih terbata-bata. Gue memilih belajar bahasa korea karena hangul catching my eyes dan tulisan hangul itu sangat keren dimata gue. Gue juga pernah belajar bahasa jepang dan bahasa arab,  tapi bahasa korea lebih gampang dipelajari, menurut gue. 


Ada banyak hal yang bisa kita lakukan mengisi hari-hari yang jenuh, tanpa hanya diisi dengan makan, tidur dan using gadget. Gue yakin tiap orang punya caranya masing-masing untuk mengisi waktu luangnya.

Ada yang punya kegiatan yang sama dengan Gue?




Jumat, 01 Mei 2020

Melukis, Hobi Baru Gue


Annyeong chingudeul~

Pernah bingung gak sewaktu diberi pertanyaan “Apa hobi lo”?. Gue pernah  bingung untuk menjawab hal ini. Gue gak punya hobi kayak orang-orang yang sangat tekun terhadap hobi itu. Gue gak punya bakat apapun dan gue tidak punya ketertarikan kepada suatu hal yang benar-benar spesifik. Gue suka random things sama seperti hidup gue yang random.

Saat mengisi form apapun dengan pertanyaan hobi, gue selalu menjawab “mendengarkan musik atau jalan-jalan”. Dan batin gue menolak untuk menyetujui hobi gue itu. Gue memang suka mendengarkan musik, tapi gue gak ngerti bahasa musik gue hanya penikmat musik biasa. Untuk jalan-jalan, gue yakin jalan-jalan bukan hobi gue, karena tidak banyak daerah yang pernah gue tempuh. Untuk wilayah Sumatera barat saja, ada 19 kabupaten/kota dan gue yakin belum setengah dari kabupaten/kota itu yang pernah gue jelajahi, apalagi provinsi lainnya.

Seiiring waktu berjalan, gue menemukan hobi gue. Hobi gue adalah “mencari hobi baru”. Hidup gue random, jadi gue suka hal-hal random. Gue pernah menyukai kerajinan tangan dari kain flanel, gue pernah merajut, gue pernah bikin bola dari kertas origami, gue pernah suka nonton, gue pernah belajar musik, gue pernah mewarnai, melakukan kerajinan tangan lainnya, gue suka masak, gue suka olahraga, jalan-jalan, foto-foto, menulis, membaca, belajar bahasa baru,  handlettering, bullet journal dan berbagai macam hal lain yang orang-orang jadikan hobi.

Gue suka melakukan semua hal itu, tapi dengan siklus yang berganti-ganti. Karena gue mudah bosan. Gue akan berhenti melakukan sesuatu hal jika gue sudah punya minimal 1 hasil saja. Gue mudah bosan dan gue mudah puas. Disaat kepuasan gue tercapai, gue akan mencari hal baru lainnya.

Akhir-akhir ini, gue menemukan hobi baru. Hobi baru gue adalah MELUKIS. Hahaha.  Lukisan yang gue pelajari saat ini dengan media kertas dan kanvas dengan menggunakan cat akrilik.  Melukis adalah kegiatan yang beberapa tahun lalu terpikirkan tapi tidak pernah terealisasikan karena gue gak mampu beli cat lukis. Jaman dulu, cat akrilik merek Marie’s 12 tube dengan isi 12 ml per tube, punya harga 100ribuan lebih disebuah toko buku terkenal. Jelas dong, mahasiswa kere kayak gue gak mampu beli hanya untuk mengikuti keinginan hobi yang random yang belum gue sadari apa fungsinya itu.

Time flies, gue pernah lupa sama keinginan gue itu. Selang beberapa tahun, gue kepikiran lagi karena gue pengen bikin sepatu lukis. Haha. Waktu itu, gue sempat beli sepatu putih polos 50ribuan dan satu set kuas 10ribuan. Harapan gue adalah 2 benda itu sebagai alat “pancingan” supaya gue bisa menyisihkan uang gue untuk beli cat akrilik. Nasib 2 barang itu, hidup masing-masing tanpa ada sentuhan cat dan keberfungsian dari kuas. Failed lagi untuk bisa beli cat.

Beberapa tahun lagi berlalu, gue tamat kuliah, gue nganggur, dan akhirnya gue mempunyai kerjaan, cat akrilik masih belum ada dipikiran gue saat itu.

Beberapa waktu lalu gue liat tayangan youtube tentang lukisan, dia bikin cherry blossom yang keliatannya simple, tapi gue yakin gak sesimple kelihatannya. Di titik itu, gue kepikiran cat akrilik lagi sampai akhirnya sepatu putih brand luar negeri gue kena bintik hitam dan gak bisa dibersihkan. Cerita sepatu gue ada disini. Akhirnya, gue kepikiran untuk nge-cat sepatu putih gue.

Akhirnya gue beli cat akrilik melalui shopee. Gue punya voucher diskon 50% untuk pembelian pertama, voucher gue TIARAY69, potongan diskon sampai 30ribu koin shopee dengan minimal belanja 30ribu.

Lukisan pertama gue,  beautiful night with messy silhouette, lol


Dan sejak cat akrilik dan alat lukisnya sampai, gue punya hobi melukis. I don’t believe that i can do painting. Beneran. Melukis yang simple gak sesusah menggambar. Menggambar jauh lebih susah.

Terinspirasi dari Youtube,  dengan eksekusi versi gue


Gue sadar, lukisan yang gue hasilkan sangat basic, tapi gue mau belajar and i do it just for fun. Gue yakin we don’t need to be good at it, we just have to enjoy it. Selama itu menyenangkan, GO AHEAD!!!!


Masalah hobi, hobi bukan sesuatu yang we expert about that things, tapi sesuatu yang kita suka lakukan, walaupun hanya sebuah random things yang kita pun gak tau arahnya bakalan kemana. We just need to enjoy the process, if a “thing” can make you happy and positive, do it. Hobi juga bukan tentang bakat. Jika harus menunggu berbakat dulu, baru “do something”, then you will do nothing. Gue yakin bakat itu ada yang datang setelah kita mencoba dan melatih dengan tekun.


Don't focus on the boat,  gue tau kapalnya gak indah

 

Melukis itu sama kayak mengambil sebuah keputusan. Harus benar-benar dipertimbangkan. Dengan sebuah background yang sudah indah kemudian kamu harus mengambil langkah lainnya agar lukisan itu menjadi lebih indah. Pada tahap ini, goresan-goresan yang akan diberikan harus di pertimbangkan secara matang,  if you do not want to messed everything. Jika salah-salah goresan, lukisan bisa rusak. Tapi, lukisan itu tempat kita bebas mengekspresikan apapun, walaupun terkadang terkesan “rusak”, if you can give it “the meaning”, never mind, gak ada masalah apapun. Kanvas itu dunia kamu, you can put everything that you want there, you are the God of your canvas. I love painting.

 


Contoh di youtube bagus sekali.  Pohon gue aneh.  But it's almost looks like real photo. Lol.. Tangan gue beserta jari jari selalu belepotan sehabis ngelukis. 

Gue menganggap ini adalah sebuah cherry blossoms tree.  Gue tau itu berantakan. But I'm very proud of my self karena bisa bikin lukisan ini. Inspired by youtube video,  named "Wow art".

 

 

TAPI, setelah di compare sama lukisan di youtube "wow art", ....

 


Nyali gue ciut gais.  Inilah perbedaan antara ekspektasi dengan realita yang ada.  Gue tau,  lukisan ini jauh berbeda. Keliatan banget gue anak baru belajar megang kuasnya. But i still learning. And the important thing of it, i do it just for fun.  Dan karena lukisan ini, gue kembali memikirkan cat akrilik dan berniat buat belajar melukis.


Terus bergerak dan #mulaiajadulu, pada semua hal.

Btw, sepatu putih gue gak jadi di cat, gue beli sepatu baru buat dilukis. Semoga sepatu lukisnya jadi. hahaha

Diberdayakan oleh Blogger.

Comment

 
Gaeguri Story Blogger Template by Ipietoon Blogger Template