Annyeong chingudeul~
Payakumbuh menurut gue
adalah salah satu kota dengan sejuta kuliner.
Gak afdol rasanya kalo ke kota ini enggak nyicip nyicip menu masakan,
jajanan dan kulineran lainnya. Apa aja
yang gue pengen selalu ada (sesuai selera
gue pastinya), gak cuma masakan minang doang. Menu-menu
khas daerah lainnya juga tersedia di kota kecil ini. Salah satunya adalah ayam penyet. Menu ini bukan asli berasal dari daerah Payakumbuh. Menurut Wikipedia, ayam penyet merupakan masakan khas Jawa
Timur. Wahhh.. Baru tau sihhh.. Gue kira dari daerah sunda, Jawa Barat
gitu. Ternyata dari Jawa Timur
pemirsaahh.
Tempat makan yang
menyidiakan ayam penyet itu sangat banyak di kota Payakumbuh, dan salah satu tempat yang menjadi
favorit kami sekeluarga, adalah
"Depot Ayam Penyet #21". Dari namanya ada hastag 21 nya, dan gue gak tau apa artinya. Hahaha bisa jadi
ini jumlah cabangnya kali yaa.. Tempat
ini beralamatkan di Jalan Soekarno Hatta,
Parik Rantang, Payakumbuh Barat Kota Payakumbuh. Daerah ini sekitar 5 menitan dari pasar
Payakumbuh dan berada persis didepan Mande Cake-nya Rossa.
Suasana di restoran
ini rada bising karena kendaraan bermotor yang berlalu lalang karena restoran
ini berada persisi di tepi jalan raya(?). Tapi tetep, gak sebising di kota-kota besar. Di dalam resto bakalan diputerin lagu lagu
yang sedang hits jaman now, seperti kemaren yang gue denger adalah lagunya
Sabyan, Deen Assalam (perasaan kemana pun gue pergi, lagu ini selalu
gue
dengerin, gak pernah download lagunya tapi seakan akan hapal sama lagu
ini, saking keseringan denger lagu ini).
Ayam penyet yang gak dipenyet, masih bisa disebut "Ayam penyet" gak ya? LOL
Untuk menu menu
restoran ini pastinya ada ayam penyet,
walaupun mereka mengusung tema "ayam penyet",tetep ada menu
makanan lainnya seperti mie goreng dan kawan kawan, nasi goreng dan kawan kawan, kwetiau dan kawan kawan, soup iga, iga bakar serta
menu makanan ringan lainnya (bukan nasi). Ayam yang mereka gunakan terbagi dua
yaitu ayam kampung dan ayam bukan kampung (?) LOL. (APAAN SIHHH.. HAHAHA).
cara pengolahan ayamnya juga ada dua,
yaitu ayam penyet goreng dan ayam penyet bakar. Mereka menggunakan ayam ayam yang berumur
masih muda sehingga keliatan kecil, tapi tulang tulang rawan ayam dan sebagian
tulang yang dimasak sedikit garing tetap enak untuk di santap.
Salah
satu menu lain dari Depot ayam penyet #21, Kwetiau goreng. Menurut gue rasanya
biasa aja, nothing special, kalo makan disini, mendingan pilih menu ayam
penyetnya aja.
Menurut gue, parameter kesuksesan resto ayam penyet terletak di
"sambal"nya. Karena seenak apapun ayam nya, gak ada artinya kalo
sambel ayam tersebut gak enak.
Disini, sambel ayam penyet gak
cuma rasa cabe dan pedes. Disini Masih ada rasa manis
manisnya dan terasi yang digunakan gak begitu berbau. I dont know how to describehow tasty it
is. Wajib coba pokoknya.
Menu pelengkap
lainnya ada tahu tempe, tempe
penyet, dan lain lain (gue gak inget
teman teman, mianhae). Tempe disini terenak menurut gue. Selama ini gue lebih suka "tahu"
dibandingkan "tempe", tapi sewaktu makan disini, jadi lebih suka tempe. (tempe seenak apaan sihh, lebai yaakk). Disini juga ada sayuran seperti
cah kangkung, gado gado, karedok dan lain lain). Untuk dessert mereka menyediakan, roti
bakar, ice cream, sup buah dan lain lain.
Untuk minumannya juga
bervariasi, ada aneka jus, minuman panas
seperti kopi dan teh, aneka
milkshake, teh es dan lainnya. Menurut gue,
teman minum ayam penyet yang paling cocok cuma teh es doang. Karena kalo
minum milkshake milkshake-an berasa gak minum.
Disaat orang lain
mesen "ayam penyet plus nasi", ponakan gue cuma mesen kerupuk
ini. Padahalkerupuk ini gak ada di
menu. Berkat kebaikan kakak kakak
disana, maka kakak itu bersedia untuk menggorengkan kerupuk khusus untuk
ponakan gue seorang.
Makanan kami habis
seketika karena udah kelaparan banget, belom makan dari pagi.
Harga makanan disini
juga standar, satu porsi ayam penyet
plus nasi dihargai sekitar 20ribu doang.
Intinya hari itu kami makan berempat (3 ayam, 2 nasi,
1 mie goreng, 3 teh es, 1 porsi tahu tempe, dan 1 porsi kerupuk (?), kami cuma bayar
97ribu doang.
Untuk design resto
mereka gak kayak tempat makan pinggir jalan kebanyakan tempat makan ayam penyet
di Payakumbuh. Resto nya nyaman karena
mereka mempunyai tiga macam tempat untuk duduk.
Pertama lesehan (the best place,
karena kaki kita bisa suka suka,
tiduran juga bisa), kedua, kursi
kayu biasa dan terakhir adalah sofa.
Untuk lesehan mereka mempunyai sekitar 5 meja dan cocok untuk satu
keluarga. Kalo duduk di lesehan, nyaman
banget apalagi kalo membawa balita yang sedang aktif aktifnya.
Didinding dinding resto ada beberapa lukisan
(lebih tepatnya gambar) makanan makanan
yang mereka sajikan.
Di bagian lampu
resto, ada kayak semacam pelindung lampu
gitu (gak tau namanya apaaan), yang menyerupai bakul yang terbuat dari anyaman
bambu. Tapi itu kayaknya emang bakul yang
udah dak kepake dehh..
Pelayan nya juga
ramah. Waktu kami datang kesana sebenernya lagi istirahat solat jumat, tapi kami udah keburu sampe di lokasi. Kakak kakak nya bilang "maaf, kami lagi
istirahat dan baru buka jam 1, kurang lebih percakapannya kayak gitu. Dan kami dipersilahkan duduk kalo mau nunggu
sampe buka. Dan waktu kakak kakak pelayan itu nganterin makanan tetep ramah dan
senyum walaupun digangguin sama ponakan gue.
Fasilitas yang ada di
sini, yang paling penting adalah mereka mempunyai area parkir yang luas, toilet,
mushola mungkin ada tapi gue gak pernah ke musholanya. Wifi??
Lupa ngecek. Hehehe.
Asli jadi pengen, mau mandi dulu ah, terus cari ayam deh buat makan. Belum makan kebetulan..
BalasHapusHaha..napa jujur bet ya :D
Overall, aku suka tepatnya, apalagi ayamnya, pasti enak tuh. Udah ah mau cari dulu, laper :D
Gak tau deh pernah kesini atau gak, yang jelas salam kenal ya, Teh..
Buruann sebelum ngeces.. Hehe
Hapus