I don’t know what things that I am doing right now
actually, haha.. yang pasti gue sekarang sedang duduk di sebuah resto fastfood
di Indonesia dengan keadaan resto antara udah buka atau belum, tapi yang pasti
udah ada tulisan “Open” di pintunya. Gue berdua sama kakak-kakak yang jagain
tokonya. But I am okay with that, karena gue memang mencari tempat yang nobody
can disturb me, nobody would care with me.
Oh iyaa., gue disini memesan satu menu makanan dan
berencana duduk berlama-lama untuk memanfaatkan koneksi internet dan fasilitas
tempat duduk, meja dan colokan yang ada dan earphone in my ear with my
favourite musics. My happiness is simple as this.
Gue gak mau bahas gue ngapain sendirian sih,
okay.. lets begin the true things.
Bahas jalan-jalan lagi yok,.
Beberapa waktu yang lalu gue di ajakin untuk ke sebuah
tempat yang memang gue pengen dari lama. Gue dikabarin jam setengah 9, dan
setengah 10 gue udah kumpul bareng teman-teman gue. Dalam waktu se-jam gue bisa
mandi, beresin tempat tidur, setrika baju yang mau gue pake, berbenah
penampilan dan hal-hal lainnya yang harus gue lakuin ketika mau bepergian.
#AmazingGue
Berangkat dari Payakumbuh sekitar jam 10an karena
suatu dan lain hal. Jarak tempuh menurut Google ke daerah itu adalah 1 jam 42
menit dengan jarak tempuh 53 km. itu prediksi ya, kenyataannya ? yok kita
bahas. Hahaha
Tempat ini bernama Aur Serumpun, berlokasi di III
Koto, Rambatan, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat. Bermodalkan Google maps
dan insting seorang teman akhirnya gue menjejakkan kaki didaerah ini, walaupun
perjuangannya lumayan ada. Hihi.
Dari Kota Payakumbuh kami melewati jalan lintas
menuju Tanah Datar, jalan di daerah ini lumayan sempit jika dikatakan sebagai
jalan lintas, kemudian jalannya lumayan berlubang di beberapa tempat. Beberapa kali motor gue masuk lubang dan
beruntungnya, I was Okay.
Belum afdol rasanya jalan-jalan tanpa kata “nyasar”,
dan inilah salah satu effort kami ke daerah ini. Motor kami sempat berasap dan
gak sanggup buat nanjak karena jalanan yang begitu sulit untuk dilalui oleh
motor matic kecil kami. Beruntungnya, kami juga ditemani oleh 2 lelaki tangguh (hehe) yang bersedia mendorong motor dan juga mengendarai motor kami di jalan
tersebut.
Dengan perjuangan motor yang hampir berasap, hampir jatuh, jalan kaki dan akhirnya kami baru menyadari kalau jalan itu adalah jalan yang salah. Walaupun salah jalan, kami gak nyerah karena kami sudah disuguhkan pemandangan yang indah. Dari kejauhan kami sudah bisa memandangi hamparan danau singkarak dari ketinggian. Kebayang gak sih, lo bisa lihat danau 1 hamparan dari ujung ke ujung. It’s amazing.
Pelajaran yang bisa kita ambil adalah bepergian
kemana pun, manfaatkan Google maps, jangan lupa pepatah “malu bertanya sesat
dijalan”, pepatah ini masih bisa banget di pake, karena Cuma memanfaatkan Google maps, kadang ada yang salah. I don’t know how.
Gue udah kayak anak pengajian belum? hehehe (Let's continue the story)
Jalan kita gak sampai disini aja, untuk mencapai Aur Serumpun kita masih harus melewati jalan tanah dan sedikit bebatuan, tapi masih bisa di lewati oleh motor matic kecil, don’t worry about that. Sesampainya dilokasi, kita disuguhkan hamparan tanah lapang yang mungkin dijadikan sebagai tempat untuk camping, kumpul-kumpul,outbond dan something like that.
And do you know where this view ?
Kamu harus jalan menuju pinggir lapangan dan
pemandangan ini ada di mata kamu. Kami sampai dilokasi ini jam 12 an siang, can
you feel how hot the weather is ? tapi, plus nya adalah gue bisa melihat
dengan jelas hamparan danau singkarak dari kejauhan karena cuaca yang begitu
bersahabat. Yang paling gue suka adalah pemandangan awan-awan yang seakan-akan
bergelantungan di atas danau.
Gue yakin pemandangan pagi didaerah ini juga
sangat menarik.
Spot hype di tempat ini adalah berfoto bersama ilalang
dengan background Danau Singkarak dari ketinggian. Ilalang aja di ajak foto
bagus banget, apalagi ada gue-nya, apalagi foto bareng kamu, berasa lagi foto
Pre-wed atau Post-wed gak sih?
Hamparan ilalang-ilalang berada sedikit dibawah
dari tanah lapang tadi (?), kita seakan-akan menuruni bukit, ini bukan jalan yang
jelek kok, sudah disediakan tangga-tangga untuk menuruni bukit tersebut. Cuaca panas,
tanah lapang, menuruni bukit, effort yang luar biasa untuk menghasilkan foto
yang instagrammable. Dan akhirnya, gue Cuma post 1 buah foto didaerah ini,
karena gue gak mau nyampah di beranda
instagram orang lain. Effort gue berasa sia-sia, so I decided to make this post,
supaya foto-foto gue punya wadahnya sendiri. Gue bisa mamerin keindahan alam di
sisi Tanah Datar kepada warga internet diluaran sana. Gue suka pamer, btw.
hahaha
rumah abang arah mana sih bang? |