"Bisa menjadi payungmu disaat hujan cukup membuatku senang, kini hujan telah berlalu, pergilah menuju pelangimu" - Someone, 2021 |
Satu hal yang paling tidak berguna di
dunia ini versi gue adalah “Penyesalan”. Gak ada gunanya menyesali sesuatu yang
telah terjadi. Sebagai manusia yang salahnya banyak sekali, ketimbang menyesali
apa yang udah gue perbuat, gue mencoba untuk mengambil hikmah positif dari
hal-hal yang gue alami. Karena gue selalu berprinsip bahwa “everything happened for a reason”,
pilihan hidup di dunia ini banyak banget ditawarkan oleh Tuhan, kita bisa
memilih opsi-opsi itu, tapi hasilnya tetap sesuai dengan takdir yang sudah
dipersiapkan Tuhan untuk hambaNya. Selama kita percaya dengan skenario Tuhan,
gak satupun kekecewaan dan penyesalan yang kita rasakan.
Selama kita dijauhkan dari kata kecewa
dan penyesalan, disitulah kita akan merasakan yang namanya kebahagiaan. Tiap
orang akan mempunyai skala kebahagiaan yang sangat beragam. Gue, sebagai
seorang yang receh, skala kebahagiaan gue juga receh, gue bisa bahagia hanya
karena hal-hal yang di anggap orang lain receh, contohnya dapetin judul lagu
yang gue gak tau liriknya cuma tau bagian nanananana
yang nadanya tergiang di telinga gue. Bagi sebagian orang, punya berbagai
harta benda adalah kebahagiaan, sebagian lagi menganggap kebahagiaannya ketika
banyak orang menyukainya, sebagian lagi menganggap menikah adalah kebahagiaan,
atau sebagian lagi mempunyai anak adalah sebuah kebagiaan. Random memang. Tiap skala yang tercipta hanya mereka yang memahami
kenapa skala itu terlahir.
Sebagai seorang yang tidak punya
ambisi yang sangat terambisi, sebagai seorang yang mempunyai ekspektasi yang
terlalu rendah terhadap sesuatu, gue mempunyai skala kebahagiaan yang menurut
gue juga cetek. Intinya, kebahagiaan versi gue adalah ketika gue bisa bersyukur
terhadap sesuatu, baik pengalaman baik ataupun pengalaman buruk yang pernah gue
alami, karena balik lagi, everything
happened for a reason.
Walaupun gue mencoba untuk tidak
menyesali apapun pilihan ataupun jalan hidup yang gue tempuh, gue tetap manusia
biasa, kadang masih ada penyesalan yang menghampiri pikiran gue, gue bisa
stress, gue bisa frustasi, gue merasa useless sebagai manusia. Tapi gue selalu
mencoba untuk meminimalisir hal itu supaya gak berlarut-larut. Salah satu cara
yang gue lakukan adalah dengan mengingat hal-hal baik yang pernah gue alami
dihari itu. Kadang gue bingung sendiri memikirkan hal baik apa yang gue rasakan
di hari terfrustasi gue, biasanya ketika this
life too suffocated me, gue memutar lagu di handphone gue, dengan headphone
di telinga gue dengan volume maksimal sehingga gak ada satu orangpun yang
bakalan mengganggu pikiran gue, disana gue cuma fokus sama diri sendiri, dan
akhir-akhir ini, gue lebih sering mendengarkan tilawah dari youtube karena itu
lebih menenangkan, ternyata.
look at my eyes, there is a big hope in there |
Tanpa gue sadari, sekarang udah bulan
Februari ditahun 2021, artinya tinggal sepuluh bulan lagi, dan 2021 akan segera
pamit. Kata orang-orang Februari adalah bulan kasih sayang, I don’t know why Karena pada dasarnya
berkasih sayang bisa dilakukan dibulan apa saja, bisa kapanpun. Ada beberapa
hal baik yang gue alami di bulan ini, tidak se-mencekik seperti beberapa bulan
belakangan. Gue rangkum menjadi top 3 hal yang gue syukuri di bulan Februari ini.
1. Jalan-jalan ke pantai
Terkadang hidup cukup dijalani saja, tanpa harus berpikir keras |
Gue anak gunung, gue memilih dan lebih
betah untuk hidup didaerah pegunungan dibandingkan dengan laut, karena gue gak
bisa berenang dan ketika melihat air yang sangat banyak seperti hamparan laut
gue merasa takut karena keseringan melihat tayangan-tayangan tsunami, Karena balik
lagi, gue gak bisa berenang sehingga menciptakan trauma tersendiri bagi gue
ketika bermain di pinggir laut atau pantai. Tapi bulan ini adalah salah satu
achievement terbesar gue sebagai anak gunung, gue main ke laut. Hahaha
Cerita gue ke pantai, bakalan gue pisah menjadi beberapa part. So, be patient to wait them, okay? 🤣🤣
Air, Laut, Gunung, Langit dan Kenangan |
Main ke daerah pantai bukan yang
pertama kali pastinya, tapi pengalaman menyeberang dan bermain berbagai wahana
yang mereka sediakan seperti banana boat,
doughnut boat dan snorkeling
adalah pengalaman pertama bagi gue. Biasanya pantai hanya tempat gue untuk
menikmati langit jingga di sore hari sembari menunggu matahari terbenam.
Ternyata, laut gak cuma untuk menikmati sunset
ataupun sunrise.
Langit, Senja, Jingga dan Cinta |
2. Memulai bisnis baru
turn your body back, then the reflection will follow you |
Gue mencoba menjalankan sebuah bisnis online dibidang fashion (namanya keren ya, hahaha). Gue mencoba untuk menyetok
beberapa jenis pakaian yang akan gue jual kembali dengan memanfaatkan beberapa reseller dan menjualnya sendiri di marketplace dan juga media social lainnya. Gue memulai bisnis
ini karena gue ingin punya kegiatan lain selain hanya kerja di tempat kerja
inti gue, ingin mendapatkan pendapatan tambahan karena akhir-akhir ini gue
sering jalan-jalan dan membutuhkan biaya ekstra yang gak bisa cukup hanya di cover sama pendapatan inti gue. Gue
galau dan butuh traveling, wkwkwkwk
Gue cukup ragu menjalankan bisnis ini
karena bakat dagang gue sangat minim, jiwa marketing
gue minus, gue gak suka basa basi,
dan gue gak suka ditolak, hahaha.. tapi, gue paham bahwa “we never know until we try It”, akhirnya dengan prinsip itu, gue
mulai menjalankannya dengan modal yang seadanya.
Sebagai pebisnis pemula, ada banyak struggle yang menurut gue adalah hal
yang besar. Mulai dari modal, pemilihan supplier,
customer yang beragam jenis hingga ke etika bisnis. Untuk pemilihan supplier, lumayan bikin ribet karena
dilema di ongkos kirim ke daerah gue, cukup memakan biaya yang lumayan tinggi,
oleh karena itu gue dituntut untuk mendapatkan barang yang lumayan murah
dibandingkan dengan rata-rata yang ada didaerah gue, sehingga bisa menekan
ongkos kirim ke daerah.
Sebagai penganut ilmu ekonomi, kita
memang dituntut ketika berbelanja sebaiknya mendapatkan harga yang semurah
mungkin dengan kualitas yang maksimal. Biasanya, masyarakat kita bakalan
menggunakan jurus “mencari sesuatu yang gak ada” untuk menolak akad jual beli.
Bagi gue yang anti basa-basi, cukup bikin gue kesal karena tingkah customer yang seperti itu. Dan banyak
tingkah customer lainnya yang annoyed me so much. Dari bisnis ini, gue
juga belajar bahwa, orang lain punya watak yang beragam jenis, gak bisa di samakan dengan apa yang kita
pikirkan, lebih belajar buat paham orang lain aja.
Besar harapan gue, supaya usaha ini
bisa berkembang, karena setidaknya bisa memberikan kegiatan tambahan bagi gue
dan juga orang lain dan biaya keinginan random gue.
3. “Kadang badai datang
untuk membersihkan jalan kita”
gue selalu percaya, akan ada pelangi setelah hujan ( |
Tidak semua badai itu akan menghancurkan
hidup kita, kadang badai juga untuk membersihkan jalan kita agar jalan-jalan
yang sebelumnya penuh rintangan, jadi jelas sehingga memudahkan kita untuk menapak.
Masalah-masalah yang kita alami terkadang seakan-akan seperti badai yang siap
menghancurkan segalanya, termasuk harapan. Gue juga pernah mengalami serangan
badai ini, yang membuat gue kehilangan harapan. Kejadian ini terjadi beberapa bulan yang lalu, dengan adanya kejadian terfrustasi itu membuat gue selalu besyukur setiap
detiknya, menit, jam, hari, minggu, dan bahkan setiap bulannya. Ternyata, masih banyak orang yang peduli dengan gue dan hidup gue. Mereka gak pernah membiarkan gue "terjebak" sendirian. (Terima kasih orang-orang baik #Terharu #AkuTuh )
Kejadian ini cukup membuat gue
frustasi. Setiap orang pasti pernah mengalami heartbreak atau heartbroken,
bukan hancur-hati secara jasmani, tapi hancur-hati secara rohani atau batin.
Menurut gue, heartbroken adalah suatu
kejadian yang paling parah yang bisa dialami seseorang karena ini menyangkut
saraf-saraf dan segala elemen yang ada di dalam tubuh.
Kejadian ini memang sudah terjadi beberapa bulan yang lalu, tapi bekas lukanya masih ada, yang terkadang masih menga-nga.#halaah. Tapi gue yakin, gue sudah baik-baik saja.
Pernah gak, menyukai dan mengagumi seseorang yang kamu anggap teman tapi tanpa disadari kamu berharap lebih terhadap teman itu, but he has someone that he care with and he will getting a commitment with that person ??? Hhmm.. kalau belum pernah mengalaminya, let me tell you something,, It was SUCK.
Gue adalah tipikal orang yang akan
lari dari masalah di awal, sampai akhirnya gue bisa berpikir jernih supaya bisa
mengambil tindakan yang benar. Gue lebih suka introspeksi diri sendirian
ketimbang meminta saran kepada orang lain, dan gue juga bukan orang yang akan
spontan bercerita begitu saja ketika ada masalah, gue suka bercerita tapi
cerita yang bisa gue ceritakan tergantung kepada jenis circle di dalam hidup gue.
happiness is not a given, it is made |
Heartbroken
ini menyebabkan gue tidak ingin mengingat hal-hal yang berhubungan dengan dia,
bukan karena gue membencinya tapi karena segala sesuatu yang melibatkan dia
adalah hal-hal manis yang pernah gue lalui, dan ketika mengingat hal itu, gue
frustasi, ingin melarikan diri lebih jauh lagi, benar kata salah satu blogger yang pernah gue baca, kalau “ traveling dan galau gak bisa
dipisahkan”, gue sangat setuju.
Maukah Kamu menggenggam tanganku ? |
Balik lagi ke cerita dia, Gue kagum dengan cara berpikirnya
karena terkadang ada beberapa bagian dari cara berpikir dia yang juga gue
pikirkan, gue berasa dibenarkan. Walaupun kadang, jalan pikirannya selalu
berseberangan dengan orang lain. Ada banyak hal yang gue teladani dari dia,
tapi sudahlah, mungkin berteman saja sudah cukup, tanpa harus berharap lebih.
Dia selalu ada dalam doa gue, tapi gue yakin ada orang lain yang lebih
bersungguh-sungguh untuk mendoakannya. Atau dia berdoa agar didekat dengan
orang yang terbaik untuk dia menurut Tuhan dan gue yakin, gue bukan orang yang
terbaik untuk dia, gue belum pantas.
see you when I see you, Sunset |
Harapan itu sama halnya dengan
matahari, satu hari ia bisa terbenam, tapi esok pasti akan terbit kembali, kecuali
dunia ini berhenti berputar, jadi jangan pernah berhenti berharap selama dunia
ini masih berputar.
Tidak hanya hal baik yang patut untuk
disyukuri didalam hidup ini, terkadang sesuatu yang kita anggap buruk, juga
dapat memberikan pelajaran dalam hidup kita. Hal buruk itu juga patut disyukuri
karena apa yang kita anggap baik belum tentu baik di mata Tuhan, dan apa yang
kita anggap buruk belum tentu buruk dimata Tuhan. Semoga kita menjadi orang
yang selalu bersyukur karena bersyukur adalah salah satu kunci dari
kebahagiaan.