Pages

Sabtu, 26 Oktober 2019

Penting Dilakukan di Imigrasi untuk Buat Paspor


cara mendapatkan antrian di imigrasi untuk bikin paspor, bisa klik disini!!

Yang harus dilakukan setelah sampai dikantor imigrasi adalah celigak-celinguk liatin orang-orang lain ngantri and think what must I do, hahaha. Serius-serius.. yang harus dilakukan adalah mengunjungi pak satpam dan minta nomor antrian sesungguhnya. Hari itu gue dapat jadwal jam 10, tapi setengah 10 gue udah ada disana, setelah tanya satpam gue di arahkan ketemu abang-abang imigrasi dan minta form pendaftaran, disana cingudeul akan ditanya mau kemana dan jawab aja bagaimana mestinya, kemudian nama chingudeul akan di cek di kertas dia, kemudian diberikan form pendaftaran dan map (gratis), setelah itu isi form yang disediakan, dan masukkan syarat yang dibutuhkan.

Untuk syaratnya sendiri adalah fotocopy KTP, fotocopy ijazah atau akte kelahiran, dan fotocopy kartu keluarga, fotocopynya harus satu lembar kertas A4, gak boleh di potong-potong. Setelah itu, kunjungi kembali satpam yang tadi dan minta nomor antrian sesungguhnya. Tunggu sampai nomor antrian kamu terpanggil.

Setelah nomor kamu dipanggil, bapak-bapak imigrasi bakalan ngecek kelengkapan dokumen kamu dan sedikit tanya-tanya “mau kemana”, disana juga ditanya dokumen aslinya. Nanti bakalan dicocokan seluruh nama dengan dokumen tersebut, ketiga dokumen itu harus memuat nama yang sama, nama kamu, ibu dan ayah, harus sama sampai ke titik dan komanya.

(Gue sebenarnya udah 2 kali daftar, yang pertama gue batal ke imigrasi gara-gara Kartu keluarga asli *hilang. Kesal, marah dan kecewa sebenarnya karena Kartu Keluarga itu, biasanya ada dirumah, tapi malam sebelum gue mau ke imigrasi, Ibu gue bilang kalau KK asli dipinjam adiknya (orang-orang bilang “Om”) (adik Ibu gue satu KK sama gue, buat ngurus sesuatu yang gue gak peduli. Sebenarnya gak hilang sih, dia pinjem buat ngurus sesuatu dan dititipkan sama orang lain. dan sampai sekarang dia gak bisa ngambil KK itu lagi. Dan gue berinisiatif buat anggap KK itu udah hilang, 1 bulan setelah kejadian itu gue urus KK lagi. Dan selesai hari itu juga. OOT banget yaaakkk…. Hahahahaha

Perlu diingat lagi, kalau bikin nama yang normal-normal aja. Karena kemarena nama ayah gue memuat titik setelah huruf (misalnnya M. BUDI), kalau M(titik) budi, berarti M adalah singkatan. Dan ayah gue dari sejak gue kenal emang namanya M.blabla itu dan gue gak tau apa itu singkatan atau bukan. Kalau bukan singkatan gue disuruh untuk menghilangkan titik disemua dokumen gue, ribet. Dan akhirnya gue bikin surat pernyataan untuk menyatakan arti dari huruf M tersebut, tulis tangan aja dan ditanda tangani pakai materai 6000. (kalau ternyata nama ayah gue bukan singkatan itu, gue bisa dipidana nih… hadeeeuuuuhhhhhh).

Setelah pengecekan dokumen clear, selanjutnya adalah sesi foto, dan kamu harus antri lagi buat difoto. Setelah nama kamu terpanggil, kamu masuk ke ruang foto, dan di sana bakalan ditanya kakak-kakak imigrasi “mau kemana”, bosan gue jawab ini, karena gak mungkin gue jawab “gak kemana-mana Cuma pengen bikin paspor aja biar keren”, gak mungkin kan?. setelah itu foto, dan gue gak mau pamer foto paspor gue ke orang-orang, selamanya. Gue belum liat hasilnya dan gue yakin foto gue JELEK SEKALI, karena awkward banget posenya, kerudung harus dimundurin karena jidat sama alis harus keliatan, gak boleh senyum. Gue yakin gue kayak tersangka penyabungan ayam bahkan lebih parah. Tapi yaudah sih, gue aslinya lebih cantik daripada di foto. Hahahahaha

Setelah foto, kamu akan di beri tanda terima dan slip pembayaran yang harus dibayar untuk pembuatan paspor ini, biayanya 350.000 dan bisa dibayar dipos atau bank. Gue kemaren bayar di pos, karena pak pos udah standby ada di lingkungan kantor imigrasi itu. Setelah itu, selasai, tunggu 7 hari maksimal setelah pembayaran, paspor kamu jadi. Kalau selama 30 hari setelah bayar gak di ambil, paspor kamu akan di batalkan otomatis.

Lets travel the world~~

Mendapatkan antrian bikin Paspor

Annyeong chingudeul~
Out of topic dulu kali yak, sekarang gue mau menggunakan subjek “Gue” di blog ini karena menurut gue kalau menggunakan subjek “aku” terkesan imut banget, subjek “saya”, terlalu formal, subjek “gaeguri”, orang-orang gak paham apa itu gaeguri dan menurut gue, penggunaan subjek “nama” juga masih terkesan cute banget, jadi sekarang gue mau menggunakan subjek “Gue” untuk blog ini, mau cocok atau enggak, I DO NOT CARE, like always. Hahaha..

Masih pengen ke luar negeri gak chingudeul?. Kalau gue masih pengen banget, dan sekarang lagi berusaha untuk sampai ke keinginan gue itu. Salah satu berkas yang gak boleh terlewatkan untuk bisa sampai ke luar negeri adalah paspor. Chingudeul udah punya paspor belum?.

Kalau belum, yok belajar cara membuat paspor dari blog ini. Sebenarnya di situs imigrasi udah sangat jelas penjelasan tentang mekanisme pembuatan paspor ini, but I wanna share how to make a passport based on my experience waktu bikin paspor ini.

Cara pertama adalah kamu harus mendaftarkan diri di aplikasi layanan paspor online, aplikasinya bisa di download di playstore atau app store. Pendaftaran diri di aplikasi ini penting untuk mendapatkan kuota antrian di kantor imigrasi. Karena sekarang sistemnya serba online, kalau chingudeul enggak daftar online dulu, itu kerjaan sia-sia karena kamu gak bakalan dilayani disana.



Setelah download aplikasi ini, selanjutnya chingudeul bikin akun bisa dengan menggunakan akun google atau facebook. Kemaren gue daftar dengan menggunakan akun google, setelah chingudeul klik “dengan menggunakan google”,akan muncul pilihan daftar email yang terdaftar di handphone chingdeul, pilih salah satu alamat email dan selanjutnya akan di muncul pemberitahuan bahwa “Email anda tidak terdaftar, daftar sekarang?”. Kemudian klik OK.


Selanjutnya chingudeul akan di arahkan ke form yang harus diisi, bagian ini harus di isi sejujurnya karena akan menjadi patokan untuk data yang akan didaftarkan. Dalam form tersebut memuat informasi Nomor induk kependudukan (KTP), tanggal lahir, nama lengkap, Username (gunakan username yang mudah di ingat karena ini berguna untuk proses log in selanjutnya), password, konfirmasi password, email (nah, alamat email ini udah default sesuai dengan akun google yang kita daftarkan sebelumnya), kemudian nomor handphone, jenis kelamin, alamat sesuai KTP, provinsi, kabupaten/kota, dan kecamatan. Setelah semua terisi, klik daftar.


Setelah itu, akun chingudeul akan segera aktif dan di arahkan ke menu log in kembali. Kemudian masukkan username dan password yang udah di bikin sebelumnya, dan log in. setelah berhasil log in, chingudeul akan disuguhkan sama aturan dan kebijakan dari pihak imigrasi, jangan malas buat baca. Oke. Perlu di ingat bahwa, pendaftaran untuk mendapatka kuota antrian ini, hanya bisa 1 x 30 hari. Maksudnya, kalau chingudeul gak hadir pada saat jadwal yang di tetapkan sebelumnya, chingudeul baru bisa daftar lagi kalau udah 30 hari berikutnya. Paham gak? Jadi kalau udah daftar, you must go at that time, jangan lupa.


Untuk pendaftaran antrian ini, chingudeul Cuma bisa daftar setiap hari Jumat setelah jam 2 sampai hari Minggu jam 4.


Setelah sesuai jadwalnya, klik “Antrian Pasport”, chingudeul akan di arahkan ke pilihan kantor imigrasi terdekat dengan domisili chingudeul. Klik kantor imigrasi yang chingudeul inginkan, kemudian isikan jumlah pemohon (jumlah pemohon ini bisa diisikan sampai 5 orang yang terdiri dari keluarga inti aja, misalnya pribadi, ibu, ayah, suami/istri dan anak, pilihan kakak, adik atau teman gak ada), pilih tanggal kedatangan (tanggal kedatangan ini adalah tanggal seminggu (senin sampai jumat) di minggu berikutnya daftar, misalnya chingudeul daftar di hari Jumat minggu pertama bulan Oktober, nah, jadwal kedatangan chingudeul adalah hari Senin sampai hari Jumat di Minggu kedua bulan Oktober. Di tanggal kedatangan ini,warna hijau adalah kuota yang masih tersedia, warna biru tanggal yang dipilih, warna kuning adalah kuota yang belum dibuka dan warna merah adalah kuota habis.



Setelah pilih tanggal kedatangan, chingudeul akan memilih waktu kedatangan. Waktu kedatangan ini dibagi 2, pagi jam 8 dan siang jam 1. Setelah tanggal dan waktu kedatangan dipilih akan muncul jumlah kuota yang tersedia, email dan alamat kantor imigrasi terisi otomatis. Selanjutnya adalah mengisi data-data para pemohon. Pemohon pertama terisi otomatis sesuai dengan data yang kita daftarkan di awal tadi, dan data pemohon kedua dan selanjutnya disesuaikan dengan yang dibutuhkan. Kemudian klik daftar dan muncul notifikasi berhasil.

Setelah berhasil chingudeul akan mendapatkan QR-Code atau kode booking antrian, bisa di screenshot atau simpan pdf. Disana memuat informasi NIK, nama, alamat kantor immigrasi dan waktu. Untuk waktu ini, kemaren gue pilih jam 8 pagi dan kebagian jadwal jam 10 sampai 11.


Setelah mendapatkan QR-Code tersebut, chingudeul tinggal nunggu jadwal yang di dapat tersebut, dan hadir pada jam yang telah diperoleh di kantor imigrasi yang sudah dipilih.

Sabtu, 12 Oktober 2019

Patbingsoo, Makanan Manis dari Korea


Annyeong chingudeul~~


Makanan korea pertama yang pernah gue cicipi adalah kimchi, makanan khas nan wajib ada di korea, dan rasanya gue gak suka. Udah itu aja. Kecintaan gue sama korea gak memudar gitu aja setelah makan kimchi yang gak gue suka itu, walaupun udah gak nonton drama korea lagi, semangat juang gue untuk mencari makanan korea favorit gak luntur gitu aja. Makanan korea kedua gue adalah sekeluarga dessert yang manis-manis dan dingin-dingin. Coba tebak?? (ketahuan dari judulnya yaaa kan.. d blog mah gak bisa rahasia-rahasiaan. Hahaha). Yaappp… ini adalah Patbingsoo, dessert ala korea yang selalu hadir pada saat musim panas.


Patbingsoo ini sejenis es serut yang udah modern. Lol. Waktu jaman gue SD, es serut sangat menjadi primadona, es batu yang diserut kemudian dicetak menyerupai kepalan, lingkaran atau bentuk love kemudian di beri air sirup berwarna-warni yang gue yakin itu bukan sirup marjan.

Patbingsoo awalnya terkenal dengan es serut yang ditmbahkan dengan kacang merah dan sampai sekarang (if I’m not wrong) setiap Patbingsoo ada terkandung kacang merahnya. Patbingsoo yang gue pesan ini bernama “chungmuro patbingsoo” (seinget gue) yang terdiri dari es krim matcha 1 scoop, corn flakes, es serut, kacang merah dan disiram dengan susu matcha. By the way, gue makan ini di Patbingsoo, Pekanbaru.

Rasa dari Chungmuro patbingsoo ini sudah pasti manis-manis dingin dan matcha banget, karena perpaduan antara susu matcha dan es krim matcha yang kental. Dessert ini disajikan dalam bowl khas korea yang wajib ada di drama korea. Dessert pasti selalu cantik dan gak akan rela kalau dimakan, tapi you must eat that dish karena bakalan meleleh dan gak cantik lagi pastinya. Beda sama kimchi , gue suka dessert ini, karena sejatinya dessert gak pernah salah, dan belum ada dessert yang gak enak, yaaa kan?

Varian Patbingsoo di Patbingsoo Pekanbaru ini sangat banyak dan bisa di check di google atau datangi langsung Patbingsoo Pekanbaru. Mereka juga menyediakan makanan-makanan khas korea lainnya seperti tteokbokki, ramyeon, buldak, dan kawan-kawan lainnya. Dan seperti biasa makan diresto korea gak bisa pergi sendiri karena porsinya sangat banyak, bisa sih pergi sendiri kalau porsi makan kamu besar. Untuk patbingsoo ini, kamu juga bisa sharing.

nama - nama kota di korea (cuma 3 kota aja, lol), salah satu corner di patbingsoo pekanbaru


Next,  tempatnya, Patbingsoo pekanbaru yang gue datangi ini terletak didalam SKA Mall Pekanbaru, tempatnya gak begitu luas menurut gue dan gak kecil juga (Gue pernah dimarahi dosen karena gue mendeskripsikan luas sebuah tempat dengan kata-kata “gak begitu luas dan gak begitu kecil”, bagi dosen gue kalau ingin mendeskripsikan luas suatu tempat harus dengan menggunakan angka yang pasti misalnya 100m persegi, etc. Luas tempat itu relative, bisa kecil atau besar sesuai dengan point of view (POV) siapa. Tapi sekarang gue juga gak mungkin mengukur tempat dagangan orang kan, so, luas atau tidaknya tempat ini sesuai dengan POV gue, oke. OOT banget yaaakkkk).




Setiap sisi dinding dihiasi dengan variasi yang berbeda-beda, tapi masih dalam suasana korea. Sisi pertama dihiasi dengan nama-nama kota terkenal yang ada di korea, sisi kedua dihiasi dengan tulisan “patbingsoo pekanbaru” dan ditambah dengan foto-foto menu yang ada di patbingsoo pekanbaru ini. Selanjutnya ada gambar dinding orang lagi main gitar dan ada tulisan selamat datangnya.






Senin, 05 Agustus 2019

Orang Dewasa Bersikap seperti Ini !


“Kalo Gue tau kehidupan “orang dewasa” bakalan sepicik ini, Gue pasti berdoa untuk terlahir tanpa harus menjadi “dewasa”.

Sedih banget gak sih kata-kata ini. Gue Gaeguri, cewek yang udah menginjak 25 tahun dan ditahun ini akan berusia 26 tahun, dan tahun depan bakalan berusia 27 tahun dan 10 tahun yang akan datang dari sekarang akan berusia 36 tahun, dan yaaa… teman-teman itung aja sendiri yaakk, hahaha.. dan sekarang gue masih sendiri (iyaa… gue jomblo, and I still happy dan kadang gue terlihat tidak bahagia atas kejombloan gue ini, and I still survive, it’s okay to be alone, gak ada salahnya, (oke gue tau gue Cuma menghibur diri, karena kenyataannya, gue butuh teman untuk berkeluh kesah, seseorang yang gue percaya, but I don’t have that person, so gue curhat ke blog aja, gue mau menunjukkan kepada google kalau gue dilema, galau, I need to talk T_T).

Jika usia adalah patokan sebuah “kedewasaan” gue yakin di usia gue sekarang ini gue udah termasuk salah seorang yang dewasa, at least sudah belajar untuk menjadi dewasa. Gue terkadang terlihat dan bersikap seperti “anak kecil” karena muka gue yang baby face dan gue yakin muka gue tidak mencerminkan seseorang yang berusia 25 tahun (betapa Pede-nya gue atas ke_baby face_an ini, dan gue berharap teman-teman semua mempercayai keputusan gue untuk menobatkan diri sebagai seseorang yang baby_face, Gue mohon!), tapi dengan sikap yang kadang “seperti anak kecil” ini, di suatu sisi, gue mempunyai kedewasaan yang mendalam (apaan sihh?).

Gue terlahir dari keluarga yang “bermasalah” (keluarga mana sih yang gak punya masalah?) dan atas permasalahan-permasalahan yang ada di 25 tahun kehidupan gue menjadikan gue orang yang lebih “dewasa” sebelum waktunya. Dan karena sifat gue yang pendiam, menjadikan gue lebih sering melihat sekeliling gue, lebih sering menilai orang lain dan belajar dari orang lain itu untuk bersikap “seharusnya”. Banyak permasalahan-permasalahan yang pernah gue hadapi dan orang lain hadapi yang pernah gue saksikan. Dan dari kejadian-kejadian itu, gue menyadari “kedewasaan” bukan tentang usia. Dan gue tidak mengerti “penilaian” tentang “kedewasaan” ini parameter dan variable penilaiannya harus berdasarkan apa, tapi yang jelas, usia bukan patokan.

Jika usia adalah patokan kedewasaan, seharusnya semakin tua seseorang tingkat kedewasaannya semakin meningkat. Dan yang gue temui di sekeliling gue, justru semakin tua seseorang, seseorang tersebut semakin “kekanak-kanakan (Read : tidak dewasa)”.

Sikap orang  dewasa yang tua yang gue temui misalnya, si-Ani berteman dengan si-Budi, dan si-Ani musuhan dengan si-Cici, karena si-Ani dan si-Budi berteman, maka si-Ani menghasut si-Budi untuk musuhan juga dengan si-Cici., (gue harap kalian paham). atau si-Ani berteman dengan si-Budi, si-Cici berteman dengan si-Didi, karena si-Ani musuhan sama si-Cici, si-Didi juga ikut dimusuhi oleh si-Ani karena si-Didi terlalu dekat dengan si-Cici. Seperti itukah sikap seseorang yang “dewasa” ? . gue seriusan nanya, .SEPERTI ITUKAH SIKAP SESEORANG YANG "DEWASA" ? kadang gue sangat miris melihat situasi yang seperti ini, dengan keadaaan yang seperti ini, gak ada bedanya dengan “Gue” dijaman gue SD dulu. 

Kalau “sikap” ini bisa dikatakan “Dewasa” berarti, di jaman gue SD sudah menggambarkan kedewasaan gue. Gue yakin ini salah. Gue yakin, seseoarang yang dewasa tidak akan mencampur aduk-an permasalahannya dengan satu orang dengan orang lain. Sebagai seorang cewek single 25 tahun, gue gak mudah terhasut sama permasalahan-permasalahan orang lain dengan orang lainnya. Gue “masa bodoh” dengan permasalahan orang lain, mau orang lain itu musuh bebuyutan, I don’t care, selama itu tidak ada urusannya sama gue.

Contoh lainnya, si-Ani gak suka sama si-Budi karena KATANYA si-Cici, si-Budi punya teman yang suka keluyuran malam. Orang dewasa, gue kira tidak mudah terpengaruh sama “kata” orang lainnya yang faktanya belum tentu benar. Gue kalau gak suka sama orang yaa gak suka aja, dan kalaupun suka dengan orang lain, yaaa suka aja. Tidak ada alasan khusus untuk gue bisa suka tau tidak dengan orang lain. Dan bagi gue memusuhi orang lain karena hasutan orang lain atau cuma ngikutin orang lain adalah kekanak-kanakan.

Orang-orang dewasa disekeliling gue terlalu peduli dengan orang lain, tapi lupa dengan dirinya sendiri. Misalnya, terlalu peduli dengan penampilan orang lain, peduli dengan apa yang dikenakan orang lain, peduli dengan pendapatan orang lain dan parahnya juga peduli dengan hutang orang lain. orang-orang dewasa disekeliling gue terlalu peduli atas kesalahan apapun yang orang lain perbuat. Sebegitu pentingnya bagi mereka menghitung “kesalahan” yang dilakukan orang lain.  yaa… mungkin mereka ingin mengingatkan orang lain supaya orang lain itu do something yang berpahala dan berkah doang, apa itu penting banget yakkk??. Sejujurnya gue pengen berkata kasar, tapi gue tau itu sikap bodoh. Oke.. jangan berkata kasar, Gaeguri !!!

Sebagai orang yang "bodo amat" dengan apapun, bagian menasehati orang lain dengan hal yang tidak penting adalah buang-buang waktu dan don’t judge other with your stupid thought. Gue yakin apapun yang dilakukan orang lain, mereka tau apa resikonya, mereka tau konsekuensinya, mereka tau apa yang salah dan benar dan mereka paham dampaknya apa. Stop judging, it is disgusting, menurut gue.

Banyak orang dewasa yang sok meng-gurui dan berlomba-lomba untuk menjadi nomor satu. Apa penting di kehidupan ini selalu menjadi nomor satu, apa sebegitu pentingnya menjadikan sesuatu di kehidupan ini seperti sebuah perlombaan? Suatu perlombaan yang jika kalah maka kita bersiap untuk menginjak orang lain agar suatu saat bisa menjadi nomor satu.?. berambisi untuk menjadi yang terbaik itu penting, tapi terlalu berambisi dan menunjukkan kepada orang lain kalau kita “baik” apa itu penting? Apakah sikap orang dewasa seperti itu?? Kalau itu dimaklumi menjadi sikap orang dewasa, apa bedanya dengan anak Taman kanak-kanak yang menangis kepada orang tua karena kalah dalam suatu permainan petak umpet??

Gue yakin, orang-orang yang benar-benar dewasa tidak sepicik itu, orang dewasa lebih bisa mengalah, bukan berarti mereka kalah, tapi dengan mengalah mereka bisa menunjukkan bagaimana arti sebuah kemenangan. Orang-orang dewasa banyak memilih diam karena mereka yakin dengan mereka diam, bisa menjawab “ketidak dewasaan” seseorang. Orang dewasa tidak berpikiran sempit, orang dewasa bisa melihat sedikit celah kebaikan dari keburukan orang lain.