Pages

Rabu, 15 April 2020

Resep dari Chef William Gozali

Annyeong chingudeul~

 

Masih betah #dirumahaja atau udah kelayapan karena gak sanggup jadi tahanan rumah?. Gue harap chingudeul masih bisa komitmen buat #dirumahaja untuk memutus rantai penularan Corona Virus Disease 19 walaupun tidak menjalankan kegiatan sebagaimana mestinya adalah hal yang sangat men-jenuhkan. Let’s support each other to stay at their home, support semua tenaga medis yang merawat pasien Corona, dan yang paling penting adalah support orang-orang yang terinfeksi virus Corona ini untuk bisa defense sama virus, stay strong. Untuk yang tidak terpapar Corona, semoga kita semua sehat sentosa dan dijauhkan dari virus ini dan kembali beraktifitas sebagaimana mestinya. Amin.

 

Gerakan #dirumahaja ini sudah kita lalui sekitar 1 bulanan. 1 bulan dengan tidak mempunyai kegiatan seperti biasa, 1 bulan tidak bersosialisasi secara nyata, 1 bulan menggemukkan badan, 1 bulan mageran. Walaupun tidak beraktifitas seperti biasanya seperti kerja, sekolah, beribadah, nongkrong atau kegiatan outdoor lainnya, ada banyak hal yang bisa kita lakukan untuk menghabiskan waktu, tapi bukan sekedar buang-buang waktu supaya malam segera berganti siang, siang berganti malam, gitu aja terus sampai berharap Desember segera datang kembali.

 

Salah satu hal yang bisa kita lakukan, yang menurut gue paling produktif adalah dengan MEMASAK. Karena, memasak adalah hal yang paling memakan waktu, mulai dari preparation bahan makanan yang cukup “bertingkat” sampai makanan itu layak untuk dipamerkan (a.k.a plating with the best garnish that you can give and then post to your social media, make your friends become jealous because your beautiful dishes, hahaha). Gue sadar, sejak Corona menyerang, orang-orang banyak berprofesi sebagai chef media sosial masing-masing atau seakan-akan menjadi food vlogger. Termasuk Gue. Karena memasak dan makan adalah 2 hal yang paling gampang untuk dilakuin saat Corona seperti sekarang.

 

Pengetahuan memasak memang harus ada gurunya, misalnya resep dari youtube, blog, instagram, pinterest atau naluri batin kamu sendiri. Kali ini gue masak sesuatu makanan yang gak pernah gue bayangin untuk membuatnya, karena menurut gue, makanan ini ribet. Makanan ini adalah Mie ayam.hahaha.  Guru gue adalah Chef William Gozali, dia ngajarin detail proses pembuatan mie ayam ini dengan cara yang friendly sekali. Dia ngajarin gue langsung dari channel youtubenya lol.

 



Oke.. let’s continue to the recipe.

Dalam proses pembuatan mie ayam ini, kita  membutuhkan 4 elemen penting, yaitu, kuah kaldu, semur ayam sebagai toping, isian dan cabe.

 

Untuk kaldu :

Tulang ayam sisa dari ayam yang di fillet

Bawah putih

lada

Daun bawang

Garam

 

Untuk pembuatan kuah kaldu, gue Cuma rebus tulang ayam sisa fillet-an ayam topping, kemudian ditambahkan dengan bawang putih yang digoreng, lada, garam. Setelah semua mendidih, gue tambahkan daun bawang. Setelah itu, cicip, jangan tambahkan banyak garam. Untuk kuah kaldu ini, rasanya antara tawar dan punya rasa dikit.

 

Untuk semur ayam

500 gram ayam (di potong kecil-kecil, nyaris di cincang, tapi bukan di cincang).

Garam

3 sdm kecap manis

10 siung bawang merah

5 siung bawang putih

5 kemiri

2 ruas jahe

2 ruas kunyit

10 lembar daun jeruk

2 sereh

2 lembar daun salam

1 sdt lada

Daun bawang

Micin

 

Diresep ini, hampir 95% gue ngikutin semua takaran resepnya chef William Gozali. Sebenernya di resep aslinya dia gunain jamur merang dan tidak bikin kuah kaldu. Gue lebih suka makan mie ayam yang ada kuahnya karena lebih gampang buat dimakan. (gak ada hubungannya, tapi terserah gue dong !!?).

 

Inti dari masakan ini ada di semur ayam sebagai topingnya. Proses pembuatan semur ayam itu sendir,

1. Haluskan semua bumbu untuk membuat semur ayam (bawang-bawangan, jahe, kunyit, dan kemiri).

2. Setelah semuanya halus, tumis dengan menggunakan minyak yang cukup banyak dari takaran minyak untuk menumis pada umumnya, masukkan juga dedaunan (daun salam, sereh dan daun jeruk. Gue lebih suka daun jeruk yang sedikit dipotong-potong supaya aroma si daun lebih strong).

3. Tambahkan lada, garam dan micin.

4. Setelah beraroma wangi, masukkan ayam yang telah dipotong agak halus dan sisa tulang rebusan kuah kaldu, jangan lupa dicincang terlebih dahulu. Tulang ayam ini, untuk orang-orang yang suka gerogotin tulang belulang, dan supaya tidak terbuang sia-sia, karena tulang di kuah kaldu gak enak, karena kurang bumbu.

5. Setelah semua ayam mulai memutih, tambahkan air 100 ml, tambahkan kecap manis 3  sendok makan. Aduk rata.

6. Tambahkan daun bawang, aduk rata kembali

7. Tunggu semua bumbu sedikit  menyusut, dan minyak yang digunakan untuk menumis terpisah dari bumbu. Icip-icip, setelah semua rasa pas.

Voalllaaa... semur ayam toping mie ayam ready to serve.

 

Untuk isian

Mie (gue pakai mie telor, karena gak punya mie khusus mie ayam ataupun mie basah lainnya)

Sawi

Untuk isian ini, gue Cuma rebus mie dan sayur dengan menggunakan air panas. Done.


 

Untuk cabe

15 cabe rawit

1 siung bawang putih

Cuka

Garam

 

Proses pembuatan cabe mie ayam, pertama, rebus cabe dan bawang putih sampai setengah layu, kemudian, blender cabe, tambahkan garam, dan sedikit air. Setelah semuanya halus, masak kembali adonan cabe tersebut, tambahkan cuka, tunggu sampai mengental. Cicip, kalau kurang asin tambahkan garam, kalau sudah asin, yaudahlah. Hidangkan.

 

Setelah ke 4 elemen siap dimasak, saatnya untuk dihidangkan, caranya adalah

1.  Ambil mie secukupnya

2.Tambahkan sayuran

3.Beri kuah sesuka hati

4. Tambahkan toping semur ayam

5.Tambahkan bawang goreng dan daun bawang

6. Atur semua komposisi sedemikian rupa supaya enak dilihat

7.  Foto

8.Pamerkan disosial media. Hahaha

 

 

Akhirnya gue bisa bikin mie ayam sendiri. Mie ayam adalah makanan yang paling gampang dicari karena ada dimana mana. Tapi dengan bikin sendiri,  gue bisa nikamatin prosesnya, kayak lagi muncak bagi pecinta gunung.  Hasilnya, memuaskan.  Dan lebih baik bikin sendiri karena bahan-bahan yang digunakan bisa lebih terkontrol dan pastinya bisa menambahkan micin sesuka hati tanpa di takar abang-abang mie ayam,. Untuk rasanya, udah pasti TERBAIK menurut gue, karena gue yang masak, dan gue adalah orang pertama yang bakalan muji masakan gue sendiri. Hahaha. If not you, who else? (prinsip hidup gue lainnya)

 

 

Seperti biasa,  proses ngabisin makanan lebih mudah daripada memasak makanan itu sendiri.  Lol

Semoga dengan memasak ini, bisa mengalihkan keinginan gue untuk keluar rumah menjalankan hal-hal yang seharusnya gak usah dilakuin dalam kondisi sekarang ini. Stay at home, stay healthy, stay positive, stay support each other, stay care for each other.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar