Pages

Selasa, 16 Januari 2018

Menabung ala pengangguran

Annyeong chingudeul~


Semangat blogging yang menggebu-gebu nih chingudeul karena barusan abis blogwalking dan liat blog-blog tetangga yang keren-keren abis plus page viewersnya yang  banyak, endorsementnya banyak (jadi pengen juga).

Chingudeul pengangguran dan fresh graduate?
Chingudeul pengen nabung ?
gaeguri punya solusinya! Just keep reading!

Pengangguran, adalah kata yang seakan-seakan sangat hina dimata orang –orang tua, tetangga , bagi mereka-mereka yang tidak pernah mencicipi dunia sekolah dan mereka yang tidak pernah merasakan sulitnya mencari pekerjaan. (hina? Hina lo men, kata hina itu menurut gaeguri adalah kata yang diperuntukan untuk orang-orang yang derajatnya berada di paling bawah dan  kasta terendah dalam kehidupan. Kadang bagi sebagian orang , Pend*sa aja gak di anggap hina, dan kamu di bilang hina? Wahhhhh!!!).

Penggangguran juga manusia. Belum mendapatkan pekerjaan bukan sebuah dosa. Bahkan orang-orang yang berz*na aja gak di anggap “hina”, terus kanapa kami yang jobless ini di bilang hina?. Mereka juga butuh “hidup” , mereka butuh makan, orang tua aja nggak merasa terbebani memberi makan si pengangguran ini, kenapa tetangga yang sibuk ya?. Jodoh, rizki dan kematian tuhan yang ngatur, yang penting itu “usaha” dan masalah “hasil” tuhan yang nentuin. So, don’t judge us!

Ngomongin masalah pengangguran, si pengangguran ini pastinya gak punya peghasilan (read: uang) karena siapa yang mau ngasih Cuma-Cuma sih?, berarti orang yang tidak punya penghasilan ini gak bakalan bisa menabung. Bener atau gak?

Salah!

Gaeguri adalah pengangguran dan gaeguri punya tabungan.

Gimana caranya?
Pengangguran yang fresh graduate adalah tantangan yang paling besar karena penghasilan mereka bener-bener 0 dan  masih mengandalkan orang tua sebagai donator terbesar, berbeda dengan pengangguran yang disebabkan karena resign kerja, masa kontrak yang tidak diperpanjang dan lain lain.

Sebenernya gaeguri tetap di beri uang jajan sama orang tua. Jumlahnya gak banyak, Cuma 50ribu rupiah per minggu which mean 200-250 ribu rupiah sebulan (kalo dalam 1 bulan ada 4 minggu berarti jajan gaeguri 200 ribu, dan kalo sebulan ada 5 minggu berarti 250 ribu. Kalo kamu yang gak tinggal sama orang tua 200-250 ribu sebulan bakalan tetap hidup gak? Gaeguri rasa enggak).  Bagi gaeguri, 200-250 itu buat jajan doang gak bakalan cukup kalo kita hidup “tidak dengan perhitungan”, karena “hanya” untuk paket internet aja gak bakalan cukup apalagi buat beli-beli yang lain atau untuk nabung.

Jadi, uang tersebut, gaeguri sisihkan terlebih dahulu untuk tabungan sebesar 20ribu. Berarti masih ada sisa 30 ribu. 30 ribu ini gaeguri bagi, 20ribu untuk paket data, berarti sebulan bakalan terkumpul 80-100 ribu rupiah, (sebenernya gak cukup karena paket internet di Indonesia itu mahal banget chingudeul dan cepet banget habis, rata-rata gaeguri bisa menghabiskan 40 giga sebulan dengan pemakaian wajar (chat, instagram, googling dan tanpa download-download). Sisa 10ribu dari uang tadi, bisa gaeguri gunain untuk keperluan jajan-jajan ala anak kecil (jajan ciki-cikian kalo mood) kalo enggak, bisa gaeguri tabungin lagi.

Jadi intinya, kalo chingudeul pengen nabung, caranya adalah  menyisihkan at least 20%-30% penghasilan yang didapat terlebih dahulu, sisanya bisa digunakan untuk keperluan lainnya. bedakan keperluan penting, mendesak, dan nafsu semata. kurang-kurangin window shopping dan hemat paket data.

Chingudeul pengangguran dan orang tua udah gak ngasih uang jajan lagi, YOU DIE. Kamu gak bisa menerapkan yang gaeguri lakuin karena kamu bener-bener gak punya penghasilan.


Semoga bisa di praktekkan, annyeong~~



Tidak ada komentar:

Posting Komentar