Pages

Sabtu, 18 September 2021

fyi, I Am A Trouble Maker


Someone had a happy life before he met me..

I have a happy life too before.. I think we can share our happiness.. Why not for sharing the happiness that we have ?

I am alone but I am not lonely, even though sometimes, I got lonely, but I'm always okay with that. I know how to kill my loneliness. I try to forgive myself at something that I don't achieve.

This path little bit clear, I guess.. 

.

.

"One of the biggest mistakes we make is assuming other people think the way we think". Kesalahan yang belum bisa gue perbaiki sampai saat ini. Gue selalu menganggap orang lain akan berpikiran yang sama dengan apa yang gue pikirkan dan ternyata NOPE, semua orang punya cara berpikirnya masing-masing karena tiap orang berasal dari berbagai macam aspek yang mempengaruhi cara berpikirnya. Tiap orang punya alasannya masing-masing, tiap orang punya pembenaran dari apa yang mereka pikirkan. Tidak ada yang salah dan juga tidak ada yang benar, tergantung sudut pandang seseorang dalam mencerna pikiran-pikiran tersebut.

Gak heran sih, gue selalu  bermasalah dengan orang-orang karena cara berpikir gue ini. Gue buruk dalam berkomunikasi karena gue lebih suka tindakan dari pada omongan. Gue lamban dalam menterjemahkan apa yang ada di dalam otak gue menjadi sebuah kata-kata, sehingga sering kali orang lain akan salah paham ketika bermasalah dengan gue.

Gue pikir orang lain akan mengerti ketika gue bertindak "A" tanpa harus gue menjelaskan gue sedang mengerjakan tindakan A. I know I obviously weird and freak, I always learning to reduce that personality, But I still need some process to get there. Mungkin dengan gue bertemu berbagai macam orang dengan karakter yang beragam jenis memberikan sedikit pembelajaran.

Gue pikir ketika gue berkata B tidak akan menyakiti siapapun dan menganggap itu hanya sebuah lelucon, ternyata justru kata-kata itu yang menyakiti orang lain lebih parah. And vice versa. Ini berlaku sebaliknya, Kadang kata-kata orang lain yang mereka anggap "biasa saja" justru kata-kata itu menyakitkan bagi gue. Untuk menyakiti seseorang dengan kata-kata tidak harus mengucapkan kata-kata kasar. Kadang gue tidak mempedulikan apa yang dikatakan orang lain, tapi when I get down, that words whisper in my ear and its led me to think again about that words.

Another mistake that I make is assuming that someone will care of me, but in fact they don't, and vice versa.


Gue tidak mengerti bahasa kiasan. If you want something, say it, tanpa harus memberikan kode-kode yang semua orang bakalan paham, tapi itu tidak berlaku bagi gue. Kata kiasan seseorang juga kadang mengundang permasalahan antara gue dan mereka karena gue tidak mengerti, gue tidak aware dengan kode-kodean. 

I am so sorry for every mistakes that i made, Gue gak pernah dengan sengaja bermaksud menyakiti seseorang, Gue belum sejahat itu dan gue belum se-Psycopath itu menjadi manusia. Gue manusia naive yang kadang terlalu mengampangkan sesuatu. Karena gue ingin sesuatu itu menjadi mudah, tidak serumit yang seharusnya.


Hidup itu terlalu lucu kadang. Gue ingin "hanya bertanggung jawab" dengan diri gue sendiri. Gue tidak ingin orang lain bertanggung jawab terhadap hidup gue, and vice versa. Sayangnya gue hidup di Indonesia yang semua standar dibentuk oleh society. :)

.

.

 I just want a peace full life :)